Jelang KAA, Pemkot Rumuskan Pengawalan Ketat

Penerbangan Komersil Akan Terganggu

CICENDO— Menjelang perhetalan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang ke-60, Bandara Husein Sastra Negara siap menerima tamu kepala negara. Namun, penyambutan ini akan sedikit mengganggu penerbangan komersil karena dipastikan akan delay.

GM Angkasa Pura II Yayan Hendrayani menjelaskan, pihaknya belum mendapat jadwal penerbangan para pemimpin negara itu. Namun, pada dasarnya bandara akan mendukung pelaksanaan KAA pada bulan April. ’’Tentu kita punya prosedur penanganan tamu VIP dan VVIP yang tentu dalam operasionalnya dipisahkan dengan kegiatan komersial penumpang biasa,’’ jelas dia kepada wartawan di Kompleks Lanud Husein Sastra Negara, kemarin (27/2).

Untuk sekelas kepala negara, kata dia, ada beberapa SOP yang harus dipatuhi. Oleh karena itu, pihaknya akan mengupayakan proses sosialisasi pada calon penumpang. Sebab, dia yakin, Kota Bandung yang akan melakukan event besar pasti bisa dimaklumi oleh para penumpang.

Para tamu istimewa ini akan dijaga dengan pengamanan yang istimewa. Menurut informasi, para pejabat kelas internasional itu akan membawa pesawat sendiri beserta ajudan khususnya. Mengenai hangar, Yayan mengatakan, kebijakannya ada di pihak TNI AU.

’’Tapi sepertinya sudah siap tuh. Di PT DI pun ada. Kepala negara kadang lebih kecil rombongannya hanya staf, jet-jet pribadi tidak terlalu besar,’’ ujar Yayan.

Sementara itu, Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Penerbang Ardhi Tjahjoko menyatakan tidak semua kepala negara mendarat di Bandara Husein. Mereka juga ada yang menggunakan jalur darat. ’’Dari Jakarta naik mobil,’’ katanya.

Jalur darat pun akan dijaga ketat oleh pihak keamanan. Hal ini dikatakan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Pagat Risjanuar Passa. Pihaknya sudah rapat mengenai hal ini. Adapun jalur-jalur yang dimaksud adalah, jalur kereta api dari Jakarta menuju stasiun Kebon Kawung, Jalan Pajajaran, pintu tol Pasteur, stasiun kereta api, dan Bandara Husein Sastra Negara.

Untuk tamu non kepala negara, kata dia, akan lewat jalur darat. Prosedur ini menyediakan jalur kereta dari Jakarta menuju Stasiun Kebon Kawung. ’’Sementara jalur yang menggunakan kendaraan akan lewat tol Pasteur,’’ tandasnya. (mg1/fie/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan