Jakarta Electric Kawinkan Juara

JOGJAKARTA – Tim voli Jakarta Electric PLN menuai hasil sempurna pada grand final Proliga 2015 di GOR Among Rogo Jogjakarta kemarin (19/4). Baik tim putra maupun tim putri sukses mengawinkan gelar juara untuk pertama kalinya sejak terjun di Proliga pada 2004 silam.

Surabaya Samator dibuat tidak berdaya oleh Jakarta Electric dengan skor telak 3-0 (25-19, 28-26, 25-22). Sementara tim putri Jakarta Electric menggulung Jakarta PGN Popsivo 3-1 (23-25, 25-16, 27-25, 25-16).

Meski menang tiga set langsung, bukan berarti Surabaya Samator menyerah begitu saja. Tim besutan Ibarsjah Djanu itu terus memberikan perlawanan ketat sepanjang pertandingan,

Ketika set pertama dimulai, Jakarta Electric langsung memberikan tekanan. Sementara Surabaya Samator terlihat masih belum menunjukkan permainan terbaiknya. Bahkan mereka sampai melakukan banyak kesalahan sehingga terpaksa mengalah dengan skor 19-25.

Memasuki set kedua, Rendy Tamamilang dkk mulai memanas. Mereka berusaha menjebol pertahanan lawan dengan memasang duet Alexander Gonzales dan I Putu Randu. Strategi tersebut sempat berhasil. Namun, Jakarta Electric tidak tinggal diam. Alhasil, terjadi kejar-kejaran poin yang kemudian ditutup dengan kemenangan Jakarta Electric 28-26.

Di set terakhir, Jakarta Electric tampil lebih percaya diri. Youndrie Kindelan Alvarez terlihat semakin menggila dengan spike-spike ganasnya. Mendapat gempuran tersebut, Surabaya Samator berusaha bangkit dengan menyamai skor menjadi 19-19. Namun, berkat bantuan umpan matang dari Ida Bagus Made dan blok sempurna dari Oki Setia-Osmany Camejo, mereka menutup pertandingan dengan skor 25-22.

”Kami bersyukur, meski dapat perlawanan sengit dari Samator, tetapi anak-anak masih bisa bermain konsisten,” kata pelatih Jakarta Electric Putut Marhaento.

Menang tiga set langsung dianggap Putut sebagai sebuah kebetulan. Menurutnya, Sigit Hermanto dkk masih melakukan banyak kesalahan. Terutama di sektor receive. Tetapi, hasil tersebut sudah cukup membuktikan bahwa timnya mampu melawan juara bertahan meski dengan persiapan yang tergolong singkat, hanya dua bulan.

Secara terpisah, pelatih Surabaya Samator Ibarsjah Djanu mengaku sudah cukup puas dengan kekalahan kemarin. Baginya, meski kalah telak, tim asuhannya itu masih memberikan perlawanan hingga set terakhir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan