Jabar Terpilih Jadi Penyelenggara Diklatpim

CIMAHI – Untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan pejabat struktural esselon II di Indonesia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terpilih sebagai penyelenggara Diklat Kepemimpinan Tingkat II untuk angkatan VII tahun 2015, yang diselenggarakan di Badiklatda Provinsi Jawa Barat, Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, kemarin (6/4). Kegiatan ini rencananya akan berlangsung selama 16 minggu terhitung dari tanggal 5 April hingga 30 Juli 2015 mendatang.

DIKLATPIM
Istimewa

TINGKATKAN KOMPETENSI: Untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan pejabat structural esselon II di Indonesia, kini telah diselenggarakan Diklat Kepemimpinan Tingkat II untuk angkatan VII tahun 2015 di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Adapun yang menjadi sasaran Diklatpim adalah untuk mewujudkan PNS yang memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan jabatan struktural esselon II. Dalam Diklat tersebut, para peserta akan mendapatkan pembelajaran yang tidak hanya di kampus, tapi juga di Instansi masing-masing peserta.

Berdasarkan keterangan tertulis, Kegiatan ini adalah peraturan pemerintah No. 11 Tahun 2000 tentang Diklat jabatan Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, ini pun termasuk dalam PP No.13 tahun 2002 tentang penegakan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural, dan peraturan kepala LAN RI no. 11 tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan Diklat kepemimpinan tingkat II.

Asisten Bidang Administrasi, Pemprov Jabar Iwa Karniwa mengatakan, Diklatpim tersebut diikuti oleh total sebanyak 60 orang peserta yang berasal dari instansi pusat dan pemerintah daerah seluruh Indonesia. Dari kementerian 14 orang, dari BPKP 2 orang, Provinsi 1 orang, serta Kabupaten/kota di seluruh Indonesia masing-masing sebanyak 33 orang dan 10 orang.

”Sebanyak 58 Peserta mayoritas telah menduduki jabatan eselon II. Sementara sisanya dipersiapkan untuk menduduki jabatan eselon II,” ujarnya usai acara.

Dia mengatakan, hal penting dalam proses pendidikan ini, peserta dituntut mempunyai program perubahan atau inovasi yang bisa diterapkan di instansinya masing-masing. ”Lulus atau tidaknya peserta, ditentukan bisa atau tidaknya mereka membuat suatu inovasi kegiatan yang bisa menunjang peningkatan kinerja kepada organisasi pemerintah,” jelasnya.

Dikatakan Iwa adapun beberapa hal yang menjadi aspek penilaian diantaranya, aspek perencanaan motivasi dengan bobot 40 persen, dan aspek manajemen perubahan dengan bobot 60 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan