Dirinya ingin revisi perda tentang ketenagakerjaan yang tengah disusun DPRD Jabar saat ini, memperhatikan soal penguatan independensi organisasi buruh. Pasalnya saat ini sering terjadi kriminalisasi terhadap para pengurus organisasi buruh oleh pihak perusahaan, yang tuannya untuk memberangus serikat pekerja.
Terkait hal itu, Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Seluruh Indonesia (FSPMSI) Jabar Baris Solitonga mengatakan, banyak masalah sepele yang dipidanakan oleh pengusaha kepada para aktivis serikat buruh. Intinya, pihak pengusaha ingin membubarkan serikat pekerja dengan mencari berbagai kesalahan yang bisa dipidanakan.
Ia mencontohkan kasus di Bogor. Seorang ketua serikat pekerja setempat dipidanakan oleh pihak perusahaan hanya karena membanting gelas pada saat rapat. Pihak perusahaan juga meminta ganti rugi atas gelas yang dipecahkan itu sampai jutaan rupiah. Padahal harga gelasnya cuma Rp 13 ribu.
”Ini kan tidak fair. Menyelesaikan masalah sepele kan bisa dengan cara musyawarah. Tidak perlu sampai urusan pengadilan. Dia membanting gelas karena kesal, dan gelas itu tidak kena siapa siapa,” tutup Baris. (yan/fik)
