Indek Pembangunan Gender 70,15 %

[tie_list type=”minus”]Data dari BPPKB Kota Bandung [/tie_list]

LENGKONG – Jika diibaratkan, masalah kependudukan bagai pisau bermata dua. Hal ini dilontarkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melalui Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung Hj. Siti Masnun Sumiati, dalam arahannya saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BPPKB Kota Bandung, di Aula Gedung DPD Golkar Jawa Barat, Jalan Maskumambang, kemarin (28/4).

Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, dalam menangani masalah kependudukan dan penanganan perempuan harus seiring-sejalan. Sebab andil perempuan dalam pembangunan harus diakui meski masih terbentur masalah budaya. ’’Di persoalan pendidikan, kesehatan dan kemiskinan perempuan masih menghadapi masalah,” tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris BPPKB Rita Perita Sri mengungkapkan, perempuan saat ini sudah banyak terlibat di berbagai bidang. Seperti, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, hukum, politik dan teknologi. Sehingga, jelasnya capaian indek pembangunan gender saat ini sudah mencapai 70,15 persen. Bahkan, pada partisipasi perempuan di lembaga politik dan jabatan politik dalam kekinian sudah mencapai 19 persen. ’’Ini prestasi yang membanggakan,” ujarnya.

Menyoal rasio angka melek huruf perempuan dibanding laki-laki pada usia 15-24 tahun, kata Rita sudah di angka perbandingan 1:1. Dampak yang kasat mata terjadi peningkatan pengerucutaan gender. ’’Seperti, indek pemberdayaan gender (IPG) yang mencapai 65,4 persen,’’ jelas dia.

Terkait penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi, BPPKB terus berupaya memenuhi permintaan masyarakat. Penguatan itu secara berkala dibarengi tata kelola pemberdayaan perempuan dan KB melalui penguatan landasan hukum. ’’Juga kelembagaan serta penerapan betapa pentingnya wajib belajar 12 tahun dalam pendewasaan usia perkawinan,’’ pungkasnya. (ed/tam)

Tinggalkan Balasan