Harga Beras Pasti Turun

JAKARTA – Pemerintah tampaknya sangat optimistis, operasi pasar oleh Bulog bakal menjadi resep jitu untuk menurunkan demam tingginya harga beras. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, operasi pasar besar-besaran yang dilakukan Bulog bisa membuat harga turun. ’’Saya bukan ahli ramal, tapi pasti turun,’’ ujarnya di Kantor Wakil Presiden kemarin (26/2).

HARGA BERAS - bandung ekspres
KEBUTUHAN POKOK: Sejumlah warga mengantre untuk membeli beras Bulog. Wapres JK memastikan, harga beras akan turun dalam waktu dekat.

Bukan tanpa alasan jika JK begitu yakin harga beras akan kembali turun. Selain operasi pasar oleh Bulog, pekan depan yang berarti awal Maret memang sudah mulai memasuki musim panen padi di beberapa daerah. Meski panen raya diperkirakan baru April–Mei mendatang, namun pasokan panen Maret diperkirakan sudah cukup banyak. ’’Makanya aman, harga turun,’’ katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, tambahan pasokan dari jalur operasi pasar dan panen, akan mampu menekan harga. Apalagi, stok beras Bulog yang mencapai 1,4 juta ton dinilai sangat cukup untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. ’’Kita keluarkan 500 – 600 ribu ton, selesai itu (harga turun lagi, Red),’’ ucapnya.

JK mengklaim, pemerintah serius mengatasi lonjakan harga beras karena langsung mempengaruhi dapur rakyat. Buktinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai langsung turun ke gudang Bulog untuk memimpin proses operasi pasar. Namun demikian, pemerintah juga tidak ingin harga beras terlalu rendah karena bakal memukul para petani. ’’Kami tidak akan turunkan seperti pikiran konsumen yang ingin harga serendah-rendahnya. Petani mau hidup dari mana kalau harga beras rendah?’’ ujarnya.

Komitmen menjaga harga beras tidak sampai jatuh, kemarin, juga ditegaskan Presiden Jokowi saat melakukan sidak gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta. Meski sadar kalau harga saat ini sudah tidak wajar, presiden tetap melarang impor bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat di Indonesia itu. ’’Jangan impor, kita harus junjung sendiri,’’ tegas Jokowi disela sidak ke gudang Bulog.

Masa panen yang mulai terjadi bulan depan, praktis akan membuat pasokan beras ke pasar bertambah. Sesuai hukum pasar, kondisi tersebut tentu bisa menekan harga di pasaran. ’’Kita tetap ingin menjaga agar nantinya tidak ada over supply (pasokan berlebih, Red) pada saat panen,’’ tandas presiden.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan