Hadapi MEA, Bandung Barat Unggulkan Kopi

LEMBANG – Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, Pemkab Bandung Barat memiliki keunggulan dengan hasil panen kopi asli dari Kabupaten Bandung Barat yang bisa diekspor ke sejumlah negara asing. Menurut bupati, kopi menjadi salah satu bagian untuk mengenalkan Kabupaten Bandung Barat kepada sejumlah negara lain.

H Abubakar Bupati Kabupaten Bandung Barat
H Abubakar
Bupati Kabupaten Bandung Barat

”Kabupaten Bandung Barat memiliki asosiasi kopi yang bisa diekspor ke luar. Dengan cara ini, kita bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi kepada masyarakat,” kata Abubakar usai melakukan Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 di Takashimaya Hotel, Lembang belum lama ini.

Abubakar menambahkan, kopi ini bisa memberikan peningkatan ekonomi di tengah persaingan pasar bebas atau yang dikenal dengan MEA tersebut. Abubakar memastikan, masyarakat dan pemerintah harus siap menghadapi pasar bebas yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. ”Selain kopi, tentu kita juga menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Agar persaingan ini dapat diikuti oleh masyarakat tanpa menimbulkan pengangguran,” ungkapnya.

Jika melihat heterogenitas masyarakat KBB, kata Abubakar, tidak sedikit yang sudah mempersiapkan diri menghadapi era pasar bebas ini dengan meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya. Jadi, yang paling penting adalah mempersiapkan SDM masyarakat agar tidak ketinggalan zaman.

Rapat koordinasi ini, kata Abubakar, salah satu bagian kekompakan antara pemerintah dan seluruh SKPD serta para pelaku usaha yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Dengan adanya pertemuan seperti ini, menyatukan visi dan misi dalam menghadapi MEA. ”Seluruh SKPD harus merangkul pelaku usaha. Agar masyarakat mengetahui apa itu MEA. Dan apa dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat ke depannya,” bebernya.

Di tempat yang sama, Sekda Kabupaten Bandung Barat Maman S. Sunjaya menambahkan, salah satu yang disiapkan oleh pemerintah dalam menghadapi MEA yakni dengan memberikan keterampilan bagi masyarakat. Mulai dari keterampilan mempelajari komunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.

”Kita harus siap menghadapi persaingan ini. Keterampilan seperti menguasai bahasa Inggris, nantinya ketika kedatangan masyarakat luar, kita sudah siap segalanya seperti berkomunikasi dengan mereka,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan