H-6, Jalur Nagreg Nihil Kecelakaan

[tie_list type=”minus”]Roda Dua Mendominasi[/tie_list]

NAGREG – Menginjak H-6 Hari Raya Idul Fitri, kepadatan arus mudik mulai terlihat di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung. Berdasarkan pantauan Bandung Ekspres, para pemudik masih memilih kendaraan roda dua atau sepeda motor sebagai alat transportasi mudik favorit. Hal ini dilihat dari dominasi sepeda motor di jalur Nagreg kemarin (12/7).

Kasatlantas Polres Bandung AKP Eko Munarianto menjelaskan, hingga kemarin, jumlah kendaraan yang melintas di jalur Nagreg lebih dari 60.000 unit. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, memang ada peningkatan. ’’Saat ini roda dua masih mendominasi kepadatan arus mudik, jika dibanding tahun kemarin, tercatat untuk roda dua 34.869 unit, sedangkan roda empat 25.346 unit,’’ kata Eko di Pos Pengamanan Jalan Cagak, Nagreg, Kabupaten Bandung, kemarin (12/7).

Menurut Eko, peningkatan kendaraan roda dua yang melintas mencapai 74,43 persen. Sedangkan, roda empat kenaikannya 16,83 persen. Akan tetapi semua peningkatan tersebut tidak mengganggu terhadap lajunya arus lalu lintas untuk menjadi tersendat. Justru pemudik yang menggunakan roda dua masih normal.

Eko menyebut, kendaraan yang melewati jalur gerbang Tol Cileunyi mencapai 33.821 unit kendaraan. Sedangkan, hari sebelumnya hanya 32.900 unit kendaraan yang melintas. ’’Akumulasi volume kendaraan mengalami kenaikan berkisar 44 persen, dan tetap untuk H-6 ini masih didominasi oleh roda dua,’’ ujarnya.

Ada inovasi baru yang dijalankan Polres Bandung untuk mengantisipasi kecelakaan saat arus mudik tahun ini, khususnya di jalur turunan Nagreg. Yakni, petugas memasang dua boneka manekin yang berseragam polisi dan beratribut lengkap. Tepatnya di Pos Tangan Nagreg. Selain itu, dipasang juga gambar mobil patroli beserta petugas. Boneka dan gambar ini dipasang sekitar pukul 17.30 sejak Jumat (10/7) lalu.

Kabag Ops Operasi Ketupat Lodaya(OKL) 2015 Polres Bandung Kompol Edwin Affandi mengatakan, pemasangan boneka manekin tersebut akan terus dipasang sepanjang Operasi Ketupat Lodaya (OKL) 2015 berlangsung. ’’Ini boneka fungsinya selain sebagai hiasan, juga sebagai petanda 1×24 jam untuk pemudik agar berhati-hati melalui turunan Nagreg ini,’’ kata Erwin kepada wartawan, kemarin (12/7).

Menurutnya, pemasangan boneka manekin dan gambar tersebut dikarenakan prediksi adanya peningkatan volume kendaraan roda dua yang melintas Jalur Selatan Nagreg. Sedangkan, kendaraan roda empat justru akan menurun. ’’Jalanan yang lurus sebelum turunan nagreg, banyak pengendara memacu kendaraannya cukup tinggi. Oleh karena itu, dengan dipasangnya boneka dan gambar polisi ini diharapkan para pengendara menurunkan kecepatannya,’’ ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan