Gelaran Copa America 2016 di AS

[tie_list type=”minus”]Histori Atau Kontroversi[/tie_list]

SANTIAGO – Cile tidak harus menunggu sampai tiga atau empat tahun ke depan untuk kembali diuji status juaranya di Copa America 2015 lalu. Tahun depan, turnamen antar negara Amerika Latin tersebut sudah kembali dilangsungkan, bukan di benua Amerika Selatan, melainkan di AS.

Lho kok di AS? Ya, AS bukan negara anggota konfederasi sepak bola Amerika Selatan atau Conmebol. AS pun bukan negara langganan undangan Copa America. Negara ini hanya tiga kali diundang di Copa America. Namun, sejak Februari 2012 silam, Concacaf melalui Acting President-nya, Alfredo Hawit mengumumkan AS sebagai host edisi 2016.

Jarak yang hanya terpaut setahun dengan gelaran di ke-44 di Cile kemarin menyiratkan bahwa edisi ke-45 ini cenderung dipaksakan. Alasannya sederhana, Conmebol berniat untuk memberikan sentuhan berbeda dalam edisi Centenario atau edisi seabad Copa America.

Karenanya, sekalipun sudah menggelar Copa America 2015, edisi tahun 2016 pun tetap diadakan dengan nama Copa America Centenario. ”Kami berharap bisa menggelar ajang besar, karena kami sudah berusia 100 tahun, dan kami ingin merayakannya secara besar-besaran,”sebut Presiden Conmebol, Nicolas Leoz.

Beberapa perubahan sudah disiapkan untuk turnamen yang direncanakan berlangsung pada 3 Juni hingga 26 Juni 2016 tersebut. Bukan hanya rentang waktu penyelenggaraan, pun demikian dengan jumlah kontestan yang berlaga di dalamnya.

Tanda tanya langsung muncul. Pertama, jarak satu tahun antar edisi ini baru pertama kali terjadi di Copa America setelah berubah nama dari South America Championship tahun 1975. Kedua, dengan dilangsungkan pada 2016 bakal bersamaan dengan Euro 2016, yang berlangsung 10 Juni hingga 10 Juli 2016.

Ketiga, mengapa di AS. Faktor bisnis bisa jadi latar belakangnya. Karena, pangsa pasar di AS bisa menguntungkan pundi-pundi financial Conmebol. Bukan hanya dari income sponsor, pun demikian dari hak siar dan penjualan tiket yang bisa membludak seperti di Piala Dunia 1994 silam.

Terakhir, terkait dengan pendanaannya pasca penangkapan beberapa petinggi Concacaf dan Conmebol sebelum Pemilihan Presiden FIFA di Zurich, bulan lalu. Presiden Concacaf Jeffrey Webb pun juga ditangkap atas dugaan korupsi. Untuk sementara, Hawitt-lah yang mengisi posisi Webb tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan