Gadai Nyawa Demi Masuk Kerja

Warga Butuh Jembatan Penyebrangan

RANCAEKEK – Warga yang berdomisili di wilayah perbatasan yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, mendesak pemerintah dua wilayah untuk membangun jembatan penyebrangan bagi warga yang akan melakukan aktivitas.

Jembatan Penyebrangan
JAGA KESELAMATAN: Adanya jembatan penyebrangan, selain mengefisienkan waktu juga dapat menghindari kecelakaan fatal.

Pantauan Soreang Ekspres di lapangan, di sepanjang Jalan Rancaekek yang menghubungkan beberapa kecamatan Cicalengka, Rancaekek dan Cileunyi, baru ada satu jembatan penyebrangan yakni di depan SPBU Al Ma’soem. Sedangkan jembatan yang berlokasi di depan PT. Kahatek, kondisinya sudah mengalami kerusakan.

’’Di sepanjang Jalan Raya Rancaekek ini, masih minim jembatan penyebrangan. Mayoritas warga di sini banyak yang bekerja di pabrik di Kabupaten Sumedang. Guna menuju ketempat kerja, warga memilih menyebrang melalui menggunakan jalan raya serta sebagian yang menggunakan sepeda motor memilih melawan arus,’’ kata Asep Gunawan, 39, warga Dangdeur, Desa Bojong loa kec. Rancekek, Kabupaten Bandung kepada Soreang Ekspres Kamis (5/2).

‪Menurutnya, tidak ada jembatan penyebrangan membuat warga memaksakan diri untuk menyebrang ke jalan raya. Padahal, mereka harus berhadapan dengan kecepatan para pengguna jalan. Hasilnya, kemacetan sering terjadi di sepanjang jalan. Oleh karena itu, guna mengantisipasi kemacetan yang terjadi, diperlukan pembangunan jembatan penyebrangan. ’’Penyebrangan yang dilakukan warga untuk melakukan aktivitasnya, jelas sangat beresiko dan membahayakan. Sering terjadi kecelakaan, saat warga menyebrang. Walaupun sering terjadi kecelakaan, namun jembatan penyebrangan yang diinginkan warga, tidak kunjung di bangun,’’ keluhnya.

‪Hal senada disampaikan Neneng Rohaeti, 31, salah seorang pekerja pabrik. Menurutnya, setiap harinya warga yang bekerja di pabrik di Kabupaten Sumedang, banyak yang menggunakan sepeda dan sepeda motor. ’’Kalau naik angkot, harus dua kali dan jaraknya pun lumayan jauh. Makanya guna mempercepat kelokasi pabrik, terpaksa warga menyebrang walaupun sangat berbahaya,’’ jelasnya.

‪Neneng menambahkan, setiap harinya dia bekerja dengan menggunakan sepeda. Untuk ke tempat kerja harus dengan menyebrang jalan. walaupun menyebrang sangat beresiko, namun hal tersebut terpaksa dilakukan. Pihaknya berharap pemkab Bandung dan Sumedang mendengar keinginan warga. ’’Apa susahnya membangun penyebrangan untuk kepentingan warganya. Apa pemerintah dua wilayah ini tidak sanggup membangun jembatan,’’ tegasnya. (gun/far)

Tinggalkan Balasan