Ekonomi 2016 Bakal Lebih Baik

Wakil Direktur ADB untuk Indonesia Edimon Ginting menambahkan, pertanda membaiknya kondisi perekonomian Indonesia tahun depan, akan mulai terlihat pada semester II tahun ini. Dia menguraikan, neraca perdagangan Indonesia terus membaik. Depresiasi rupiah ikut membantu ekspor dan impor juga menurun lebih cepat dari dibanding ekspor. ’’Ini menunjukkan sudah ada shifting barang domestik ke konsumen. Sebagai contoh eksor mobil Indonesia sudah bagus, tapi ini tidak diiringi kenaikan impor bahan baku mobil, artinya sudah terjadi shifting,’’ jelasnya.

Selain itu, lanjut Edimon, realisasi anggaran infrastruktur meningkat drastis di semester II. Proyek-proyek infrastruktur pun sudah mulai berjalan. Sementara konsumsi diprediksi tetap stabil. ’’Konsumsi ke depan ada stabilisasi, dilihat dari mulai adanya perbaikan ritel dan lainnya, mungkin nggak akan segera naik, tapi yang jelas tidak akan turun lagi,’’ lanjutnya.

Edimon mengakui, tahun ini, upaya recovery untuk memulihkan stabilitas ekonomi di dalam negeri ternyata tidak sebaik yang diperkirakan. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester I yang hanya 4,7 persen. Selain itu, dampak dari sejumlah upaya reformasi pemerintah seperti pengalihan subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur, masih tertunda.

Dia menyebut, pengalihan dana subsidi BBM ke sektor infrastruktur memang tidak bisa langsung terlihat. Sehingga, sepanjang paro pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditopang belanja pemerintah dan investasi. Tapi itupun juga tidak terlalu tinggi. ’’Itu yang membuat kami mengoreksi pertumbuhan ekonomi 2014 dari 5,5 persen menjadi 4,9 persen,’’ ujarnya.

Sementara itu, dalam rapat kerja dengan DPR tadi malam, pemerintah juga terlihat lebih realistis. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut, untuk tahun ini, pemerintah mengoreksi target pertumbuhan ekonomi dari 5,3 persen menjadi 4,9–5,0 persen. Adapun untuk tahun depan, proyeksinya juga diturunkan dari 5,5 persen menjadi 5,3 persen. ’’Memang ada revisi untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini. Tapi, tren pertumbuhan ekonominya sudah mulai naik,’’ katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI Agus Martowardojo juga menyuarakan optimismenya. Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III dan kuartal IV 2015 bakal lebih baik dibanding dua kuartal sebelumnya. Persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia, diperkirakan mulai terjadi pada semester II 2016, karena kenaikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang terkendali. Sementara dari sisi eksternal, sejumlah pihak memprediksi ekonomi global bakal membaik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan