Dua Pekan Beras Naik

[tie_list type=”minus”]Terdorong Kemarau Berkepanjangan[/tie_list]

CIMAHI – Kemarau berkepanjangan memicu naiknya harga beras di sejumlah pasar tradisional Cimahi. Kenaikan tersebut dirasakan sejak dua pekan terakhir.

GAGAL PANEN
OKRI RIYANA/RADAR CIREBON

GAGAL PANEN: Para Petani di Kabupaten Cirebon mengalami gagal panen akibat kekeringan yang melanda Cirebon dan sekitarnya, Kamis (6/8).

Dari keterangan yang dihimpun dari sejumlah pedagang beras, akibat kekeringan tersebut berimbas pada bergeser atau mundurnya musim tanam dan panen. Bahkan ada sebagian wilayah yang mengalami gagal panen akibat kemarau yang terjadi hingga saat ini.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Cimindi, Rijal, 23, mengungkapkan kenaikan harga terjadi pada semua jenis beras, dengan rata-rata kenaikan Rp 500 per kilogram (/kg).

Dikatakanya, beras IR 64 yang asalnya dijual Rp 8.500 per kilogramnya sekarang naik menjadi Rp 9.000/kg, beras Sadane yang asalnya Rp 8.000 /kg naik menjadi Rp 8.500/kg. Kemudian beras Cianjur yang asalnya Rp 9.000/kg menjadi Rp 9.500/kg, dan pandan wangi dari Rp 10.000/kg kini naik menjadi Rp 10.500/kg.

”Harga beras sudah naik hampir dua minggu ini, karena pasokannya berkurang. Kurangnya pasokan kemungkinan karena musim kemarau panjang sehingga banyak petani yang gagal panen,” kata Rizal.

Kurangnya pasokan tersebut, kata dia, tidak sejalan dengan permintaan. ”Jadi permintaan tetap sama, sementara pasokannya berkurang. Kemungkinan besar juga harganya akan terus mengalami kenaikan,” tuturnya.

 Diakuinya, saat ini mulai kesulitan mendapatkan stok beras untuk dijual. Biasanya dalam seminggu, dia mendapatkan dua ton beras dari petani. Namun sudah sepekan ini, hanya mampu mendapatkan sekitar setengah dari pasokan biasa yang ia dapat.

Dia mengaku, mendapatkan pasokan beras dari berbagai daerah, di antaranya, Cianjur, Garut, Jawa Timur, dan Banjar. ”Hampir semua produksi berasnya menurun. Jangankan panen, stok barangnya aja sudah langka,” urainya.

Sementara di Pasar Antri, salah seorang pedagang beras Adi, 35, mengatakan, naiknya harga beras ini membuat banyaknya konsumen yang komplen. ”Tapi walapuan naik, mereka tetap membelinya karena beras merupakan bahan kebutuhan pokok,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan