Dorong Sentuh Asosiasi Provinsi

[tie_list type=”minus”]Tim Transisi PSSI Siapkan Turnamen dan Ambil Alih Kantor PSSI[/tie_list]

JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora) sudah seharusnya bergerak lebih cepat memperbaiki tatanan sepak bola Indonesia, setelah PSSI mendapat sanksi dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Apalagi, kementerian pimpinan Imam Nahrawi itu telah mendapat dukungan langsung dari sang Presiden Joko Widodo.

Tokoh sepak bola nasional Ferril Raymond Hattu mengatakan, momentum sanksi dari FIFA dan singnal positif dari presiden seharusnya segera ditangkap oleh pihak Kemenpora. ’’Bola sekarang berada di tangan Kemenpora. Jangan sampai momentum ini hilang begitu saja, karena rakyat sudah menggantung banyak harapan ke mereka,’’ ujar Ferril, kemarin (31/5).

Nah, menurutnya, cara yang tepat untuk menangkap momentum tersebut adalah melakukan konsolidasi secara masif dengan semua pemilik klub dan Asosiasi Provinsi (Asprov) sepak bola di seluruh tanah air. Pertimbangannya, para klub dan Asprov tersebut adalah stake holder utama untuk memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.

Memang, setelah seluruh kompetisi sepak bola di Indonesia dihentikan PSSI pada 2 Mei lalu, tidak sedikit klub yang meradang. Betapa tidak, kompetisi hanyalah satu-satunya jalan bagi klub-klub Indonesia untuk bisa bertahan hidup. ’’Dan, untuk merangkul semua klub memang bukan pekerjaan mudah. Tapi, itu yang harus dilakukan,’’ tegasnya.

Selain itu, mantan kapten timnas Indonesia ini menyebutkan bahwa, semangat tinggi Imam Nahrawi untuk memperbaiki sepak bola tanah air itu, juga harus dibarengi dengan persiapan dana yang maksimal. Terutama ketika akan memutar kembali kompetisi tanah air. ’’Jadi, semua komponen yang saat ini memiliki semangat memperbaiki sepak bola sudah seharusnya bergerak cepat,’’ tandasnya.

Di sisi lain, salah satu anggota Tim Transisi PSSI bentukan Menpora Zuhairi Misrawi mengungkapkan bahwa, mereka sudah memiliki lima rencana jangka pendek yang harus segera di eksekusi. Salah satunya adalah rencana perhelatan Piala Kemerdekaan yang akan digelar pada pertengahan Juni mendatang.

’’Kami sudah melakukan pendekatan dengan klub-klub porfesional (Liga Indonesia, Red) dan sebagian besar dari mereka telah menyatakan kesiapannya ikut dalam turnamen ini,’’ ujar Zuhairi. ’’Kami tahu bahwa klub-klub Indonesia membutuhkan banyaknya pertandingan, dan wajib bagi kami untuk menangkap semangat itu,’’ timpalnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan