Disabilitas Dapat Satu Persen

UNTUK mengurangi pengangguran, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam sambutannya menyatakan, ke depan pemerintah dapat melibatkan perguruan tinggi secara langsung mengenai penyediaan lapangan kerja. Harapannya, pengangguran yang memiliki gagasan wirausaha tapi terbentur modal bisa menciptakan sendiri lahan pekerjaannya.

’’Selain memiliki pekerjaan dia juga bisa menciptakan lowongan kerja bagi pengangguran lainnya,” tutur wali kota yang akbrab disapa Emil ini.

Penyandang disabilitas
DOKUMENTASI BANDUNG EKSPRES

BAHASA ISYARAT: Penyandang disabilitas presentasi di depan pejabat pemerintahan Bandung. Hingga kini, penyandang disabilitas masih cenderung sulit mendapat pekerjaan

Dalam kegiatan di STP Bandung atau NHI itu, diadakan pula lowongan kerja bagi para penyandang disabilitas. Terdapat 14.000 lowongan pekerjaan bagi tenaga kerja di bidang pariwisata. Hal ini sesuai dengan arahan Pemerintah Kota Bandung. ’’Industri sepakat dengan arahan pemkot, satu persen atau 140 lowongan pekerjaan disediakan untuk disabilitas,’’ ujar Emil.

Dia juga mengimbau bagi warga Bandung yang menyandang disabilitas dan membutuhkan pekerjaan, untuk mengunjungi acara tersebut. ’’Hari ini (kemarin 12/5) sampai besok (hari ini 13/5), warga Bandung yang menyandang disabilitas datang ke STP NHI,’’ ajak Emil.

Di sisi lain, ketersediaan lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas di Kota Bandung dinilai masih kurang. Firman, Ketua I RBM Kota Bandung yang dijumpai Bandung Ekspres beberapa waktu lalu menggarisbawahi hal tersebut.

Menurut dia, tugas pemerintah bukan sekedar menciptakan lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Namun, pemerintah juga harus menyediakan lowongan pekerjaan yang tepat. ’’Penyandang disabilitas tidak bisa langsung ditempatkan untuk pekerjaan yang lazim dilakukan orang biasanya. Pemerintah harus perhatikan mental mereka juga,’’ katanya.

Dia juga menambahkan, sebelum menyediakan lapangan pekerjaan, seharusnya pemerintah lebih dulu menyediakan pendidikan yang setara bagi penyandang disabilitas. ’’Jangan lupa, penyandang disabilitas yang melanjutkan sekolah dari SD ke SMP hanya dua persen. Faktor tersebut harus diperhatikan,’’ pungkasnya. (mg7/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan