Diajak Akting tanpa Proses Casting

Berawal dari Ormas, Kini Ica Naga Lebih Dikenal sebagai Pipit

Selalu berdampingan dengan Murad. Satu paket. Begitu Pipit alias Firman Syahpitra dikenal dalam sinetron Preman Pensiun. Sosoknya yang konyol saat berakting membuat gemas para penonton, namun berujung pada gelak tawa.

Silvya M Utami, Buahbatu.

 

SETIDAKNYA itu yang dirasakan Ica Naga alias Pipit, 53. Dia mengaku, kehidupannya berubah 180 derajat setelah dikenal sebagai Pipit. Keterlibatannya di sinetron fenomenal itupun tidak sengaja. Sebab, Aris Nugraha, sang Sutradara, langsung meminta Ica ikut ambil peran tanpa melalui proses casting.

’’Saya juga langsung kaget. Ya karena mungkin Juragan Aris (panggilan Ica kepada sutradara) sudah tahu karakter saya, cocok dengan karakter Pipit,’’ ucapnya kepada Bandung Ekspres di kawasan Buahbatu beberapa waktu lalu.

Ica dan Deni (pemeran Murad) langsung akting tanpa casting. Padahal, Ica tidak ada perpanjangan akting. Namun, bukan berarti Ica tidak belajar. Meski sering kesulitan, bahkan terkadang lupa saat melakukan dialog, Ica tidak menyerah. ’’Sempet grogi, sampai 10 kali take. Poho deui (lupa lagi, Red),’’ kata pria yang sebelumnya aktif di Ormas Perisai Merah Putih (PMP) ini.

Hasilnya? Ica mengaku malu sendiri melihat diri di layar televisi. Seperti orang ceplo (konyol), katanya. Tapi, dialognya natural. Karena menurut bapak empat anak ini, setiap karakter di sinetron Preman Pensiun disesuaikan dengan karakter aslinya. Hampir tidak ada yang dibuat-buat. ’’Itulah kelebihan sinetron ini,’’ ucapnya.

Meski tayang setiap hari, waktu syuting sinetron Preman Pensiun termasuk sehat. Tidak pernah sampai larut malam, apalagi subuh. Syuting paling malam jam 17.00 atau jam 18.00. Oleh karena itu, meski sibuk syuting, Ica masih bisa melakukan aktivitas lain. ’’Syuting dua hari, break 10 hari. Syuting tiga hari, break dua minggu. Ya begitu aja lah,’’ kata pria yang tinggal di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung ini.

Rencana ke depan, Ica mengaku akan terus berperan di sinetron yang menceritakan lika-liku premanisme di Kota Bandung itu. Namun, apabila ada tawaran untuk akting lagi, dia mengaku siap. ’’Itu juga kalau ada yang nawarin,’’ tuturnya seraya tertawa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan