Di Makkah, Aher Tetap Berkurban di Pakuan

”Padahal begitu sampai, cuaca Arafah di siang hari saat ini terasa sangat terik yaitu sekitar 42 derajat celcius. Untungnya tahun ini sudah ada tiga unit air conditioner di tenda jemaah reguler,” kata Ade.

Karpet pun cukup memadai. Hanya sayang, lanjut Ade, kondisi toilet masih minim yakni hanya 20 unit bagi laki-laki dan 20 unit bagi perempuan yang diperuntukan bagi satu maktab (sekitar 3.000 jemaah).

Dia melanjutkan, tadi malam hujan turun rintik disertai angin yang cukup kencang. Sehingga memicu kekhawatiran sebagian jemaah sehubungan beberapa tenda nampak goyah diterpa angin kencang.

”Syukur ini tidak berlangsung lama dan di sepertiga malam jemaah menikmati sajian hawa yang lebih lebih adem. Angin sepoi mengiringi kekhusuan para hamba yang rukuk, sujud dan tilawah, yang larut dalam doa dan istighfar,” sambung Ade.

Selain itu, melalui Ade, Aher mengungkapkan kebahagiannya dan kegembiraannya menjalani semua prosesi tersebut. Terlebih semuanya dijalani dengan pelayan reguler.

Alhamdulillah, selepas dzhuhur para tamu Allah akan disaji jamuan Allah. Allah berbangga di hadapan para malaikat dengan hambanya yang bersimpuh memohon di hari ini. Selamat datang wahai hari yang disaksikan,” timpal Aher.

Dengan jumlah jamaah Jabar 29.888 orang yang terbagi dalam 68 kloter, Gubernur Jabar yang merangkap Amirul Hajj Jabar ini berangkat dari Bekasi pada Rabu (16/9) lalu dan tiba di Jeddah (17/9). Aher kemudian melakukan banyak aktivitas, mulai dari mem-briefing petugas haji hingga menjenguk keluarga korban crane asal Jawa Barat.

Aher sendiri tergabung dalam Kloter 67 berisikan sejumlah jamaah dari Sukabumi, Subang, Majalengka dan Kota Bandung. Dijadwalkan, Gubernur yang berangkat bersama Istri akan tiba di Indonesia pada 3 Oktober mendatang. (adv/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan