Denyut Nadi Fakultas Ushuluddin

[tie_list type=”minus”]Prof Dr KH Rosihon Anwar, M.Ag[/tie_list]

PROF Dr H Rosihon Anwar, M.Ag dipandang sebagai sosok pemimpin yang memberikan makna tersendiri bagi sivitas akademika Fakultas Ushululuddin. Dalam kaitan proses pendidikan, Prof Rosihon dinilai cukup greget, bersemangat, peduli, dan memiliki daya juang serta sanggup bekerja keras membangun fakultas. Sehingga bisa pentas di fora regional, nasional, bahkan internasional. Hal inilah yang dapat mendorong para dosen, karyawan dan mahasiswa memiliki rasa cinta, citra, serta bangga terhadap almamaternya.

logo uinDalam kesehariannya, Prof Rosihon adalah sosok yang egaliter dan komunikatif. Karenanya saat diberi amanat kepemimpinan, dia tidak berubah gaya dan penampilan. Apalagi mengambil jarak dengan bawahannya.

Dia menganggap Ushuluddin adalah keluarga besar sekaligus mitra kerja, semua harus sinergis, kompak dan saling mendukung, menjaga citra lembaga, agar cita-cita fakultas mewujudkan visi misi bisa terealisasi dengan baik.

Dalam menjalankan amanatnya sebagai dekan, dia tidak menggunakan prinsip atasan-bawahan, tapi memperlakukan semua sivitas fakultas sebagai mitra kerja dalam menata bersama mewujudkan visi misi fakultas dan universitas. Bahkan, dia menganggap semua elemen fakultas sebagai keluarga yang mengedepankan silih asah, silih asih, silih asuh. Kebersamaan dan silaturahmi yang dibangun, membuat iklim kerja menjadi sinergis dan kondusif.

Pada awal kepemimpinannya (2011-2015), Prof Rosihon mampu melakukan adaptasi, evaluasi, dan menggali berbagai problematik fakultas. Dengan langkah pasti dia berhasil menata ulang pelayanan akademik. Melalui kebijakannya, sedikit demi sedikit problem fakultas bisa teratasi. Melihat kinerjanya empat tahun pada periode pertama, warga fakultas menganggap Prof Rosihon pantas untuk memimpin kembali. Sebab, memiliki obsesi yang kuat untuk mengembangkan Ushuluddin menjadi fakultas yang unggul dan kompetitif. Akhirnya melalui rapat senat fakultas, Prof Rosihon kembali diusung menjadi dekan yang kedua kalinya melalui proses aklamasi.

Pada periode kedua (2015-2019), Ushululddin sebagai fakultas yang unggul dan kompetitif lebih dipertegas. Strategi kebijakannya dilakukan melalui pendekatan pencerahan, pemberdayaan, dan pengembangan dalam rangka mengembangkan kultur akademik yang lebih kondusif.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan