Delavega Band kian Matang

[tie_list type=”minus”]Eks Juara Festival Rock Cimahi [/tie_list]

Cimahi – Cimahi menjadi salah satu daerah yang cukup subur oleh musisi. Salah satunya Delavega yang diketahui sebagai juara pada festival Rock Cimahi beberapa waktu lalu.

Delavega
ISTIMEWA

KOMPAK: Para perseonel Delavega saat berfoto.

Bermaterikan Oppie, Irwan Tobing (vocal), Vie (lead gutar), Jhon Ari (bass) dan Theo Rangga di drummer, Delavega terus tumbuh dan melebarkan sayap di blantika musik cadas.

Meski tidak dipungkiri, jejak langkah mereka untuk menjadi kampiun di ajang festival rock tersebut tidak lepas dari tangan dingin bang Toni Yoga.

Lantas apa keistimewaan mereka? ”Mereka menggunakan dua vokalis, satu dan dua. Bukan itu saja, di ajang yang sama, anak-anak muda ini juga berhasil menyabet best player di antaranya best gitar, best drum dan best basis,” papar Dewi Kania, manager Delavega baru-baru ini.

Dia mengatakan, band mengorbit mulai 12 Januari 2012 ini memang tidak terlepas dari peran guru vokal sekaligus mentor mereka bang Toni Yoga. Di bawah asuhan bang Yoga, Delavega berhasil mencatatkan prestasi demi prestasi, banyak even yang Delavega ikuti.

”Dari even-even itulah, karakter mereka dalam musik rock kian terbentuk,” katanya.

Beberapa even yang pernah diikuti Delavega di antaranya Tribute Rush (2012), Tribute Marillion (2012), Tribute Genesis (2013), Progressive Rock Nite Featuring Doddy Katamsi di Classic Rock Café (2014). ”Delavega selalu menjadi guest star Desember Cimahi 2012-2014,” ujar Dewi.

Dalam perjalanan musiknya, Delavega bekerja keras dan pantang menyerah dalam mewujudkan impian. Ke depannya Dewi berharap Delavega bisa menyelesaikan albumnya yang sedang dalam proses produksi. Harapannya, mereka bisa mengikuti jejak langkah para senior yang sudah mencokol di nasional dan luar negeri.

Selama ini Delavega Rock Band memang memainkan dan menhcover grup-grup dunia bergenre progessive Rock beserta subgenre-nya semacam Symphonic Prog, Psychedelic, Progressive Metal, dll. Setelah komposisi-komposisi dahsyat milik Genesis, Pink Floyd, ELP, YES, Rush, Marillion, IQ, Queensryche dan Dream Theater. ”Berikutnya yang jadi sasaran eksplorasi mereka adalah King Crimson, Gentle Giant, Kansas, UK, Triumvirat, YES era 70-an, Asia, dan pastinya juga grup dari era 90-an semisal The Flower Kings dan Porcupine Tree,” pungkasnya. (mgc2/rie/pms)

Tinggalkan Balasan