DBMP Coba Guiding Block

Desain Tunggu Persetujuan Wali Kota

SUMUR BANDUNG – Kisruh proyek trotoar percontohan ternyata tidak hanya soal kontraktornya. Desainnya yang juga menuai protes karena tidak ramah bagi penyandang disabilitas. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung saat ini mendesain jalur bagi penyandang tunanetra, yaitu guiding block.

Guiding Block
UKUR: Sejumlah pekerja membuat rangka-rangka guiding block di atas trotoar percontohan Jalan Riau agar ramah bagi difabel.

Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Agoes Sjafrudin mengatakan, desain baru itu baru ditempelkan di dua petak keramik granit. ’’Warna potongannya akan disamakan dengan pola granit,’’ ujar dia saat ditemui wartawan di kantornya, Jalan Cianjur, kemarin (21/1).

Mekanismenya, keramik disusun sesuai warna pada pola granit. Di atasnya, jalur guiding block akan dibuat. Namun, desain guiding block ini harus menunggu dulu persetujuan dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Rencananya, wali kota akan melihat desainnya hari ini (22/1).

Sebagai langkah awal, Agoes sudah menghubungi pihak Bandung Independen Living Center (BILiC). Mereka akan mencoba jalur guiding block yang sudah didesain itu. Sehingga, bisa diketahui apa yang kurang dari desain tersebut. ’’Jadi itu baru menjadi percontohan. Anggarannya masuk ke yang lelang baru,’’ kata dia.

Pengerjaan contoh desain guiding block berada tepat di Rumah Sakit Limijati. Adapun proyek ini akan dilelang kembali pada Februari mendatang. Kemudian, pengerjaan trotoar akan dimulai pada April atau Mei. ’’Kita akan lihat baiknya dipasang dulu (granitnya) atau dibakar dulu. Dan dilihat kekesatannya sampai mana,’’ terang dia.

Setelah jalur tersebut resmi mendapat persetujuan dari wali kota, guiding block akan dipasang di seluruh jalan yang terpasang granit. Selain itu, DBMP sudah mendesain jalur bagi para pengguna kursi roda. Seperti yang dikatakan Agoes, granit akan dibuat sekesat mungkin, tanpa harus merusak desain dan tampilan trotoar. ’’Kita harus memahami kondisi penyandang disabilitas, tuna netra, kursi roda naik turun. Trotoarnya kita buat landai dan kasar juga tidak licin,’’ kata dia. DBMP juga memasang batu-batu sebagai pembatasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan