Dana PKK dan Posyandu Terpisah

[tie_list type=”minus”]Sebagai Motivasi Bekerja untuk Para Kader [/tie_list]

SOREANG – Pemkab Bandung akan mulai menggulirkan dana Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD) sebesar Rp 25-45 juta mulai tahun ini, terpisah dalam untuk PKK dan Posyandu. ’’Tentunya ini harus menjadi motivasi dan semangat kader dalam menjalani kegiatannya. Saya harap dengan adanya dana ini, ketua TP PKK desa/kelurahan bisa menggunakan dana tersebut dengan sebaik-baiknya,’’ ungkap Bupati Bandung Dadang Naser dalam kegiatan Sabilulungan Jambore Kader Tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2015, di kawasan Wisata Pantai Pangandaran, beberapa waktu lalu.

kegiatan PKK dan Posyandu - bandung ekspres
Istimewa
DONGKRAK KUALITAS: Jika biasanya kegiatan PKK dan Posyandu selalu beriringan, mulai tahun ini Pemerintah Kabupaten Bandung akan memisahkannya.

Pekerjaan sebagai kader posyandu identik dengan pekerjaan sukarela. Padahal, keberadaan mereka ini dinilai banyak memberikan kontribusi yang berharga terhadap pembangunan daerah selama ini, khususnya di Kabupaten Bandung. Sekitar 48 penghargaan baik tingkat internasional, nasional maupun provinsi telah diraih Pemkab Bandung. Prestasi ini, kata Dadang, jelas bukan sekedar hasil jerih payah dari pemerintah daerah semata. Melainkan juga ada dukungan dan partisipasi dari seluruh masyarakat Kabupaten Bandung, termasuk para kader.

’’Penganggaran dana ini sebagai salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan khusus kita selaku pemerintah daerah, terhadap pengabdian para kader yang selama ini menyandang sebagai pekerja Sajuta (Sabar Jujur dan Tawaqal),’’ tambah Dadang.

Sementara itu, menurut Kabid PAPSBM BPMPD Kabupaten Bandung Rohmiasih, kegiatan tersebut digelar dalam upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu. Namun yang paling penting, lanjut Rohmiasih, kegiatan tersebut digelar dalam rangka mempererat tali silaturahmi para kader yang tersebar di wilayah Kabupaten Bandung. ’’Dan menambah semangat bekerja para kader saat terjun ke lapangan,’’ jelasnya.

Data BPMPD Kabupaten Bandung mencatat, sampai 2014 Kabupaten Bandung masih dihadapkan dengan permasalahan angka kematian ibu dan bayi yang masih cukup tinggi. Untuk menangani hal itu, salah satunya dapat dicegah dan dikurangi melalui kegiatan Posyandu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan