Cisarua Krisis Air Bersih

 Sungai Cijanggel Belum Sepenuhnya Normal

bandungekspres.co.id– Meski hujan sudah turun sejak beberapa pekan lalu, namun kondisi di Sungai Cijanggel Kecamatan Cisarua sebagai salah satu mata air pemasok ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Kabupaten Bandung belum berjalan normal. Bahkan, PDAM yang mendistribusikan ke tiga wilayah mulai dari Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat ini, masih dalam normalisasi pendistribusian air.

Kabag Humas dan Hukum PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung Dadang Supriatna mengatakan, untuk distribusi air ke Kebupaten Bandung dan Kota Cimahi belum berjalan normal seperti stok air yang memadai. Berbeda untuk suplai air ke Kabupaten Bandung Barat bisa dikatakan aman lantaran memiliki sejumlah sumber mata air dengan intensitas air yang cukup besar tersebar di Kecamatan Cisarua, Lembang hingga Cikalongwetan. ”Hujan yang saat ini sudah turun belum berdampak pada stok air yang kita miliki. Kami juga mengecek ke sungai kondisinya belum normal. Ini juga bisa dilihat dari tekanan pasokan air yang hanya 125 liter per detik jauh dari tekanan normal yang seharusnya mencapai 175 liter per detik,” kata Dadang kepada wartawan kemarin (24/11).

Menurut Dadang, belum normalnya kondisi air diakibatkan dampak dari kemarau panjang beberapa waktu lalu. Sehingga, untuk mengembalikan stok air yang memadai membutuhkan waktu yang lama. Apalagi, kata dia, selama musim kemarau lalu, kondisi di Situ Cilenca mengalami kekeringan parah. ”Ketika sekarang turun hujan belum bisa menyimpan air banyak lantaran pada kemarau lalu kondisi Sungai Cilenca berkurang. Karena selain dari Cijanggel, Situ Cilenca juga akan berdampak pada pasokan air,” terangnya.

Kendati masih belum normal dan saat ini tengah dalam normalisasi, kata Dadang, pihaknya tetap akan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat di tiga wilayah yang sudah menjadi pelanggan PDAM. Ia juga memastikan, tidak akan melakukan sistem bergilir dalam mendistribusikan air kepada pelanggan. ”Sebetulnya air tetap berjalan walaupun stok air belum normal. Minimal tiga hingga empat jam per hari air tetap bisa dinyalakan untuk kebutuhan masyarakat,” katanya seraya menyebutkan prediksi curah hujan mulai turun secara intens pada Desember mendatang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan