50 Persen Transmigran Kembali Lagi ke Cimahi
Program transmigrasi di Kota Cimahi tahun ini tidak berjalan. Ini karena beberapa faktor. Salah satunya, 50 persen transmigran asal Kota Cimahi yang dipindahkan ke luar pulau Jawa, kembali lagi ke Cimahi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertranssos) Kota Cimahi Beni Bachtiar mengatakan, tahun ini pihaknya kembali tidak akan memberangkatkan warga Cimahi untuk transmigrasi.
”Sama seperti tahun lalu. Dari hasil evaluasi, hampir 50 persen transmigran asal Cimahi kembali lagi ke sini (ke Cimahi),” ujar Beni, kemarin (3/3).
Diungkapkan, saat ini warga Cimahi yang mendaftar untuk transmigrasi ada 1 kepala keluarga. Namun karena Cimahi tidak akan mengirimkan, kemungkinan warga tersebut akan digabungkan ke Provinsi.
Pihaknya berhitung, dari pengalaman warga Cimahi yang berangkat kebanyakan tidak betah. Boleh dikatakan, para transmigran yang diberangkatkan dari Cimahi kebanyakan gagal dan banyak yang balik lagi.
Kata dia, ini terjadi karena ada sejumlah penyebab. Salah satunya karena karakteristik warga Cimahi yang biasa hidup di perkotaan. Sementara para transmigran harus siap untuk hidup jauh dari kota, bekerja keras menggarap lahan dan sebagainya.
”Warga Cimahi karakteristiknya perkotaan hingga ketika diberangkatkan ke daerah padalaman, mereka sulit beradaptasi,” katanya.
Lebih parah lagi, ketika sudah terbiasa hidup serba mudah, bisa saja di antara mereka yang bertransmigrasi itu berpikiran merasa dibuang karena harus tinggal di pedalaman. Di sisi lain, para transmigran ini dituntut untuk hidup mandiri, bermental baja dan siap bekerja keras. Selain tempatnya terpencil, lahan transmigrasi juga memerlukan penggarapan tenaga ekstra.
”Jika mental tidak kuat, mereka akan memilih balik lagi. Kecuali kalau mereka ada basik bertani maka akan siap,” katanya. (inl/fik)