Cegah Banjir dan Longsor Sejak Dini

Anak-anak Diajarkan Membuat Lubang Biopori dan Cara Menanam Pohon

ANAK-anak yang tinggal di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat diajarkan membuat lubang biopori dan cara menanam pohon. Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi terjadinya banjir akibat kurangnya resapan air serta mengantisipasi terjadinya longsor yang dapat mengamcam siapa saja.

Laporan Hendrik Kaparyadi, Padalarang

biopori
HENDRIK KAPARYADI/BANDUNG ESKPRES

BELAJAR: Anak-anak saat mempelajari cara membuat biopori ditemani orang tuanya di lingkungan Kota Baru Parahyangan kemarin (13/12).

Sabtu pagi (12/12) sekitar pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, sejumlah anak-anak yang ditemani oleh orang tuanya melakukan aktivitas menanam pohon dan cara membuat lubang biopori. Mereka terlihat antusias saat melakukan penanaman pohon mulai dari cara mencangkul dan menyimpan pohon di dalam tanah. Selain itu, anak-anak juga diajarkan bagaimana membuat resapan air dengan kedalaman 1 meter ke bawah tanah.

Asisten Manager Sustainability Kota Baru Parahyangan Murti Herawati mengatakan, kegiatan positif ini memang selain melibatkan orangtua juga melibatkan anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar (SD). Anak-anak ini diajarkan sejak kecil agar lebih memahami dan mencintai alam di sekitarnya. Dengan mengadopsi pohon sebagai upaya penghijauan di kawasan kota mandiri ini, kata dia, kampanye bertajuk ”Adopt a Tree” setiap penghuni di wilayah berwawasan pendidikan ini menanam sedikitnya satu pohon di lingkungan mereka. ”Tidak hanya membuat kawasan hunian menjadi hijau, tetapi juga meningkatkan daerah resapan air yang berfungsi mencegah banjir. Pohon yang ditanam di kawasan tersebut, terdiri atas 29 jenis, di antaranya kayumanis, jambukopo, gandaria, menteng, kemang, dan lain-lain,” katanya kepada wartawan usai penanaman pohon dan pembuatan biopori di Tatar Tejakencana dan Purbasari, Kota Baru Parahyangan.

Sejumlah pohon yang ditanam tak hanya memiliki fungsi ekologis, tetapi juga bisa menampung air dalam jumlah banyak. Sehingga dengan menjaga lingkungan seperti ini kondisi alam di sekitar tetap terjaga dan menjauhkan dari bencana alam. ”Ke depan, harapan kami kawasan ini menjadi laboratorium botani di mana terdapat banyak jenis pohon yang bermanfaat bagi pelestarian lingkungan,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan