Butuh Operasi Pasar

Salah seoarang penjual beras di Pasar Baleendah Yadi Sonjaya mengungkapkan, hampir selur jenis beras mengalami kenaikan. ’’Bukan hanya kenaikan yang di alami tapi kelangkaan juga, seperti jenis beras Pandan wangi dan Jembar sekarang pada kosong. Yang ada hanya beras burung dara yang dari Solo, tahun sekarang kelangkaan lebih parah ketimbang tahun sebelumnya,’’ ungkap Yadi.

Dia mengatakan, harga beras Cap Burung Dara yang biasanya harga Rp 10.600 per kg. ’’Sekarang menjadi Rp 12.600 per kg-nya, kenaikan rata-rata hampir 20-30 persen per kg,’’ ujarnya.

Menurut Yadi, hal itu adalah efek dari ditiadakannya program raskin. ’’Jadi yang biasanya dapat beras raskin sekarang pada beli ke pasar. Di tambah efek dari banjir dan kemaren kemarau waktu itu, jadi efeknya seperti ini,’’ paparnya.

Melihat hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung Hj. Popi Hopipah menyebutkan, ada tiga faktor penyebab naiknya harga beras tersebut. ’’Naiknya harga beras faktor utamanya adalah belum masa panen, kedua menunggu pagu harga gabah dari pemerintah, dan terkahir diakibatkan ada bencana alam banjir sehingga pasokan beras telat,’’ ungkap saat dihubungi Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekpres) kemarin (23/2).

Meski begitu, pihaknya sudah melayangkan surat ke Disperindag provinsi untuk diadakan Operasi Pasar Murni (OPM). Dia juga sudah mengumpulkan seluruh kepala pasar yang ada di Kabupaten Bandung untuk mengetahui harga beras di pasaran saat ini. ’’Setelah dilakukan peninjauan ke pasar, memang diketahui ada kenaikan harga mencapai rata-rata Rp 2 ribu,’’ kata Popi.

Popi mengatakan, akan melakukan koordinasi secepatnya dengan Dinas Pertanian dan Badan Ketahanan Kabupaten Bandung. ’’Untuk segera diatasi karena berdampak terhadap kebutuhan pokok juga kehidupan masyarakat,’’ tuturnya.

Awalnya dia mengira, terjadinya kenaikan harga beras tersebut bisa berdampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi beberapa waktu lalu. ’’Tapi anehnya kenaikan beras itu terjadi saat ini, padahal BBM sudah turun, tapi kenapa harga beras malah melonjak,’’ ucapnya.

Popi menerangkan, untuk beras kelas IV yang biasanya dijual dengan harga Rp 8 ribu per kilogram, namun kini ada dikisaran Rp 10 ribu. Berdasarkan hasil pantauan harga beras yang paling murah Rp. 8000. Dengan kondisi sudah agak bau apek, sementara beras yang berkualitas harga cukup tinggi, kurang terjangkau oleh pembeli. Bahkan harga per liternya ada yang mencapai Rp 12 ribu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan