BPBD Kekurangan Armada Tangki Air

NGAMPRAH – Kemarau berkepanjangan yang melanda seantero negeri setahun terakhir menyebabkan kekeringan dan krisis air bersih hampir di seluruh penjuru tanah air, tidak terkecuali di Kabupaten Bandung Barat. Hingga akhir Agustus lalu, setidaknya 43 RW di 6 kecamatan dilaporkan telah terjadi krisis air bersih akibat kekeringan berkepanjangan.

BPBD
ISTIMEWA

ANTRE: Sejumlah warga mengantre untuk mendapat air bersih dari tangki BPBD.

Untuk menanggulangi darurat air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat telah melakukan pendistribusian air bersih ke 15 RW di 4 kecamatan selama 2 minggu terakhir. Namun, armada truk tangki yang dimiliki dinilai kurang. ”Untuk kondisi kedaruratan krisis air bersih ini, kami mendapat bantuan armada truk tangki dari PDAM Tirtaraharja dan UPT Pemadam kebakaran dalam mendisitribusikan air bersih. Karena kami hanya memiliki satu armada truk tangki. Sementara, idealnya setiap kecamatan disiagakan satu armada truk tangki, setidaknya 4 armada untuk melayani 16 kecamatan,” ujar Kepala BPBD KBB Ronny Rudyana ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin (2/9).

Sedangkan sumber air bersihnya, diberikan secara cuma-cuma dari PDAM Tirtaraharja dan BUMD PT Perdana Multiguna Sarana termasuk biaya transportasi hingga ke lokasi pendistribusian sebanyak 2 kali bolak balik perharinya.

Dari 43 RW di 6 kecamatan yang dilaporkan mengalami krisis air bersih, Ronny menyebutkan, pihaknya baru bisa melayani pendistribusian air bersih di 15 RW yang ada di 4 kecamatan, yakni 2 RW Desa Pataruman Kecamatan Cihampelas, 1 RW di Desa Cipangeran Kecamatan Saguling, 6 RW di Desa Tamanjaya Kecamatan Gununghalu dan 6 RW di Desa Gunugnmasigit Kecamatan Cipatat.

Jika melihat predisksi BMKG yang menyebutkan puncak kekeringan akan berlangsung hingga Desember mendatang, Ia menjeaskan, salah satu solusi paling mudah adalah dengan melakukan hujan buatan. Namun, mengingat dana yang dibutuhkan sangat besar dan keterbatasan kewenangan maka BPBD menyerahkan hal tersebut kepada BNPB.

”Kami mendorong seluruh dinas untuk lebih meningkatkan program terkait penyediaan air bersih. Sebab, ada program tetap dari dinas-dinas tertentu untuk menyikapi kekeringan dan krisis air bersih. Karena tugas kami hanyalah melakukan pendistribusian dalam kondisi darurat saja,” bebernya. (drx/mg5/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan