Beras Plastik Beredar di Bogor

[tie_list type=”minus”]Warna Sangat Putih Tidak Berbau [/tie_list]

BOGOR – Publik kembali gaduh dengan terungkapnya peredaran beras sintetis atau plastik di pasaran. Beras palsu yang peredaran awalnya ditemukan di Bekasi tersebut kini sudah masuk ke Bogor. Tepatnya di Kampung Jati, Desa Parung, Kecamatan Parung.

Desy, 35, terpaksa menahan anaknya untuk melahap menu sarapan pagi yang ia sajikan. Itu setelah si anak menemukan benda tak wajar terselip di sela-sela nasi. ”Kok ada plastiknya mak,” ujarnya menirukan ucapan sang anak kepada Radar Bogor (Grup Bandung Ekspres) belum lama ini.

Desy sempat tetap tak percaya dengan apa yang didapati anaknya. Tapi setelah dia mendekat dan melihat sendiri sepiring nasi yang disodorkan si anak semata wayang, Desy pun terperangah.Perempuan setengah baya ini pun kemudian memberanikan diri untuk mencicipi nasi yang terlihat sangat putih itu. ”Rasanya tawar. Sama sekali tak berbau,” terangnya.

Warga RT 3/4 Kampung Jati itu membeberkan, dia membeli beras aneh tersebut sebanyak dua liter di warung dekat rumahnya. Dimana harga seliternya Rp 8 ribu per kilogramnya. Desi mengaku masih menyisahkan dua gelas beras yang belum dimasak. Dia mengaku tak berani melaporkan temuannya ini ke kepolisian karena takut disangka fitnah. ”Agak susah dibedakan beras itu dicampur, hanya saya tidak tahu jenis campuran beras itu,” Jelas Desy.

Temuan Desy ini sontak membuat warga utara Kabupaten Bogor itu heboh. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bogor pun ’turun gunung’. Mereka langsung memeriksa kebenaran informasi itu.

”Ada beberapa beras yang kita ambil untuk dijadikan sample untuk diuji di laboratorium. Hal ini untuk memastikan beras tersebut asli atau palsu,” ujar Kasi Perdagangan Dalam Negeri, Diskoperindag Kabupaten Bogor, Yatirun.

Pihaknya pun mulai melakukan filter ketat terhadap pasokan beras yang masuk di Kabupaten Bogor. ”Surat edaran sudah kami keluarkan, untuk menghimbau kepada muspika di seluruh kabupaten Bogor, untuk mengawasi bahan makanan yang masuk ke wilayahnya,” bebernya.

Terpisah, menindak lanjuti penemuan beras sintetis yang mulai meresahkan warga. Jajaran Muspika Kecamatan Dramaga melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pedagang beras di Pasar Dramaga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan