Beras Berklorin dan Teri Berfomalin

[tie_list type=”minus”]Beredar di Pasar dan Swalayan Bandung [/tie_list]

ANDIR – Warga Bandung dan sekitarnya perlu lebih waspada. Betapa tidak, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung menemukan beredarnya beras dan daging kikil mengandung bahan kimia klorin, ikan teri berformalin, di pasar dan swalayan di kota.

Bahaya Klorin Terhadap Manusia
Bahaya Klorin Terhadap Manusia

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Distan KP Kota Bandung Tamsil menjelaskan, penemuan itu bermula dari investigasi kabar keberadaan beras plastik yang ramai mengemuka belum lama ini.

Atas temuan ini, Distan KP sudah memperingatkan pedagang yang mengedarkan pangan berbahaya itu, tidak membeli barang dari bandar yang sama. ’’Pangan beracun itu berasal dari luar kota Bandung,” kata dia usai Rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan, di Kantor Distan KP, Jalan Arjuna, kemarin (11/6).

Dalam menangani kasus tersebut, jelas dia, Distan KP tidak memberikan sanksi hukum. Sebab, itu menjadi wilayah penegak hukum. ’’Kerja sama dengan kepolisian sudah dibangun. Biarlah itu menjadi ranah mereka dalam memberikan efek jera,” ucap Tamsil.

Terkait keamanan ketahanan pangan di Kota Bandung, sejauh ini, kata dia, masih terkendali. Dengan begitu, masyarakat yang membutuhkan pangan segar tidak perlu resah. Sebab, pangan segar yang dijual kepada publik kondisinya ada di level aman. Bila dipersentasikan di atas 90 persen.

Rekomendasi Distan KP tersebut, didasarkan pada penelitian sampel terkontaminasi. Hasilnya aman dikomsumsi masyarakat. ”Warga Bandung jangan takut belanja pangan segar, “ cetus Tamsil.

Di tempat yang sama, staf Puslitbang Dinamika Pembangunan (PDP) Unpad Yayat Hidayat menyatakan, terkait masalah pangan tidak hanya ketahanan pangan, melainkan acuannya tetap pada Peraturan Menteri Pertanian. ’’Mengevaluasi ketercapaian standar pelayanan minimal (SPM) sifatnya harus global. Kita tidak boleh memilah-milah,” ujarnya.

Ada tujuh kebijakan strategis yang diatur Permentan. Tetapi, dalam mengukur keamanan pangan tidak lepas dari tiga indikator. ’’Ketersediaan pangan, kestabilan harga dan pola harapan memegang peranan penting dalam ketahanan pangan,” sebut dia.

Membicarakan masalah ketahanan pangan tentunya tidak lepas dari peran penting distribusi. Kendati demikian, untuk distribusi logistik pangan yang masuk ke Kota Bandung, dikatakan Kepala Bidang Angkutan dan Terminal Dishub Kota Bandung Yayan, masyarakat tak perlu khawatir. ’’Transportasi publik pengangkut hasil bumi yang masuk ke Kota Bandung cukup tersedia,” imbuh dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan