Bentuk Kapsul Lebih Mahal

Masih mengenai shelter yang tidak terpakai pada koridor dua. Yadi menjelaskan, hal tersebut karena pengurus yang bersangkutan sudah habis kontrak dan tidak lagi menerjunkan petugas dalam proses operasionalnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bandung Enjang Mulyana menerangkan, shelter III sudah siap. ’’Di antaranya, Cicaheum, Surapati, Cikapayang, Pasteur, Suryasumantri,’’ ujarnya kemarin.

Kembali ke Yadi, dia mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menyosialisasikan rute dua koridor tersebut dengan organisasi dan koperasi angkutan kota. Sehingga, saat bus telah ada dan shelter juga siap digunakan, dua koridor ini langsung siap beroperasi. ’’Kita masih koordinasi dengan organda dan koperasi angkutan, karena itu masuknya rute mereka,’’ ujarnya. (fie/tam)

TMB Tidak Efektif

JUMLAH transportasi massal di Kota Bandung memang banyak. Sebut saja, bis Damri, angkutan kota (angkot), dan Trans Metro Bandung (TMB). Namun, belum semua keberadaannya optimal. Pasalnya, kemacetan masih melanda Kota Kembang ini. Bahkan, disinyalir jika akhir pekan tiba, macetnya melebihi Jakarta.

Shelter TMB - Bandung Ekspres
SUDAH RUSAK: Pejalan kaki melintasi Shelter Trans Metro Bandung (TMB) Koridor 1 di Jalan Soekarno-Hatta, kemarin (1/2). Sampai saat ini, pembangunan TMB koridor 1 masih terbengkalai.

Pengamat transportasi Institut Teknologi Bandung Prof. Ofyar Tamin menilai, keberadaan TMB masih belum maksimal layaknya Transjakarta. Pasalnya, trayek yang masih minim membuat masyarakat enggan menggunakan transportasi massal itu.

’’Apalagi TMB belum terintegrasi dengan angkutan lainnya. Sehingga menyulitkan masyarakat yang akan menggunakan,’’ ujar Ofyar saat dihubungi kemarin (1/2).

Beda dengan Transjakarta yang memiliki sebelas koridor, TMB hanya memiliki dua koridor. Yakni, Cibiru-Elang dan Cicaheum-Cibeureum. Trayek yang minim itu, menjadi penyebab TMB kurang diminati masyarakat. Tidak seperti Transjakarta yang sekarang ini sudah mulai dibutuhkan warga Jakarta.

’’Kalau saja seluruh trayek di kota Bandung tersedia, mungkin nasib TMB akan sama dengan Transjakarta. Karena tujuan masyarakat tidak hanya di dua koridor itu,’’ papar Ofyar.

Disinggung soal shelter TMB yang terbengkalai, diamenuturkan, itu sebanding lurus dengan tidak maksimalnya operasional bus. Apalagi, shelter itu digunakan transportasi umum lainnya, seperti angkutan kota dan bus kota. Maka itu, dirinya setuju dengan rencana Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang ada sekarang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan