Begal Depok Kumat

[tie_list type=”minus”]Gasak Rp 185 Juta dari Pegawai SPBU [/tie_list]

DEPOK – Polresta Depok harus bekerja keras membendung aksi komplotan begal di daerahnya. Hal itu terjadi setelah kawanan begal beraksi lagi dengan memburu karyawan pembawa uang hasil penjualan di SPBU.

Kemarin, Endang Suhendar, 24, petugas SPBU Cipayung, menjadi korban begal. Endang yang saat itu sedang membawa uang Rp 185 juta ditembak komplotan begal pada siang bolong. Korban diserang di kawasan Jalan Raya Cipayung sekitar pukul 13.30.

Saat itu, Endang yang mengendarai Honda Beat putih biru nopol B 3934 EBX baru keluar dari SPBU Cipayung. Di dekat toko material, motor korban dipepet dua motor yang dinaiki tiga orang. Tiba-tiba, terdengar tembakan sekali. Peluru mengenai pelipis Endang. Tak ayal, korban langsung terjatuh. Salah seorang anggota komplotan membawa pergi motor Endang.

’’Mereka diduga sudah mengetahui di jok motor tersebut ada uang tunai Rp 185 juta,’’ ujar Kapolres Depok Kompol Ahmad Subarkah.

Untungnya, korban selamat. Peluru yang ditembakkan pelaku meleset sehingga hanya menyambar samping mata Endang. Korban dibawa ke RS PMI Bogor lantas dirawat di RS Citama, Depok. Meski lukanya tidak terlalu parah, korban masih shock dan belum bisa memberikan keterangan kepada polisi.

Berdasar pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, pelaku diduga tidak menggunakan penutup muka. Polisi masih memintai keterangan untuk mendapat sketsa wajah pelaku. Meski siang, kondisi jalan di kawasan tersebut selalu sepi. Warga di sekitar TKP awalnya menduga suara tembakan itu berasal dari ban yang meletus. Mereka baru sadar ada penembakan setelah melihat Endang terjatuh.

Subarkah menduga komplotan penembak Endang sama dengan penembak Joko Santoso pada 8 April lalu. Pegawai SPBU Pekapuran itu ditembak kelompok begal di kawasan Sukatani, Depok. Saat itu, pelaku hanya berhasil membawa Vespa milik korban. Sebab, Joko tidak membawa uang. Meski demikian, korban harus dirawat karena dibacok dan ditembak pelaku. Komplotan begal tersebut diduga mengintai SPBU sejak lama. Karena itu, mereka hafal pegawai yang biasa bertugas mengantarkan uang hasil penjualan BBM ke bank setiap hari. Polisi pun memeriksa CCTV SPBU untuk mengetahui orang yang mencurigakan. ’’Semoga bukti di CCTV bisa ditemukan,” tambah Subarkah. (nug/co1/noe/JPNN/rie)

Tinggalkan Balasan