Batalkan Online untuk SMP

SURABAYA – Banyaknya sekolah yang menyatakan tidak sanggup menyelenggarakan ujian nasional (UN) online membuat Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim berpikir ulang. Pasalnya, Unas yang menggunakan metode computer based test (CBT) itu perlu perangkat yang sudah diberi aplikasi khusus.

PUSING: Ujian Nasional (Unas) online menggunakan sistem computer based test (CBT).
PUSING: Ujian Nasional (Unas) online menggunakan sistem computer based test (CBT).

Apalagi, telah muncul keberatan dari dispendik kota/kabupaten dan sekolah-sekolah. Dengan adanya protes tersebut, Dispendik Jatim bisa meniadakan Unas online. Namun, itu hanya diberlakukan untuk Unas online SMP. ’’Kalau sekolah sudah menyatakan tidak siap, tidak akan diteruskan,” tegas Kepala Dispendik Jatim Harun beberapa waktu lalu.

Berbagai pertimbangan sedang dikaji. Selain ketidaksanggupan dan protes tersebut, alasan lainnya adalah hasil Unas yang akan dijadikan pedoman penerimaan peserta didik sekolah (PPDS) untuk melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK. Karena Unas online baru kali pertama dilaksanakan, siswa dikhawatirkan masih bingung dengan metode tersebut. Apalagi, selama ini siswa terbiasa mengerjakan soal Unas secara printout.

Kajian lainnya, sampai sekarang pun, belum ada SMP yang melakukan konfirmasi kesediaan untuk melaksanakan Unas online. Berbeda dari SMA/SMK yang sudah banyak memberikan kesanggupan meski ada pula yang menyatakan tidak sanggup. (han/jee/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan