Bandung Zero Apel Berbakteri

Hasil Sidak Distan KP di 4 Supermarket Besar

COBLONG – Bakteri Listeria monocytogenes diduga mencemari apel asal Amerika Serikat (AS) jenis Granny Smith dan Gala. Menyikapi hal ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengawasi peredaran apel impor itu kemarin (29/1).

Sidak dilakukan di empat supermarket besar di Kota Bandung. Salah satunya, Yogya Riau Junctions, Jalan LL. RE. Martadinata (Riau). Namun, setelah petugas memeriksa, dua jenis apel berbakteri itu tidak ditemukan.

Store Manager Yogya Petrus Tjio Suarna mengatakan, pihaknya telah menarik lima karton apel Granny Smith. Ini dia lakukan setelah mendapat instruksi dari pemerintah. Sekaligus untuk menghindari peredaran apel yang dikatakan mengandung bakteri tersebut.

Selanjutnya, petugas Distan KP mengunjungi Hypermart Bandung Indah Plaza (BIP). Namun, hasilnya sama. Distan KP tidak menemukan apel jenis Granny Smith dan Gala, karena pihak supermarket sudah menarik apel tersebut. ”Bahkan, setelah Natal kemarin kita tidak menjual,” ungkap Uci Trisnadi, Kepala Bagian Makanan Dingin Hypermart kepada petugas Distan KP dan wartawan.

Menurut Uci, pihaknya tidak menjual apel Granny Smith dan Gala karena tidak ada pengiriman dari suplier. Pasalnya, kalau selama tiga minggu tidak ada pengiriman pihaknya selalu konfirmasi kepada suplier. ”Dari sana katanya lagi ada masalah,” katanya.

Sebelumnya, The United States Department of Agriculture (USDA) atau Kementerian Pertanian AS memberikan peringatan soal panarikan produk apel Granny Smith dan Gala dari pasaran.
Pasalnya, terdapat temuan bakteri pada permen dengan bahan baku kedua jenis apel tersebut. Sehingga, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan kebijakan larangan impor apel AS.

Kepala Bidang Pengawasan Mutu Distan KP Kota Bandung Umi Syafitri mengatakan, sidak yang dilakukan tidak hanya memeriksa peredaran apel Granny Smith dan Gala. Tetapi juga memeriksa kandungan formalin yang ada pada beberapa apel yang impor yang jenisnya berbeda. ”Soalnya, sebelumnya kita menemukan kandungan formalin pada apel impor,” katanya.

Namun, untuk pemeriksaan bakteri yang terkandung pada apel tidak dapat dilakukan langsung. Menurut Umi, pemeriksaan akan dilakukan di laboratorium yang terakreditasi. Karena, fasilitas di Distan KP tidak memenuhi pemeriksaan tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan