Bandung Jadi Target Bom

[tie_list type=”minus”]Perakitnya Berasal dari Tasikmalaya[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Pelaksana Tugas Kepala Densus (Plt Kadensus) Kombespol Edy Hartono mengatakan, telah menangkap sembilan terduga teroris. Total ada sembilan orang sudah diamankan.

Sebelumnya, Sabtu (19/12) lalu, Densus 88 Anti Teror menangkap Sembilan terduga teroris di sejumlah wilayah. Salah satunya di Tasikmalaya.

Sembilan orang terduga teroris itu, di antaranya Riswandi alias Iwan alias Zaid dan Yudinov Syahputra alias Kholid, keduanya ditangkap di Majenang. Lalu, Zaenal dan Asep Urip dibekuk di Tasikmalaya.

Terduga teroris lainnya yang berhasil diamankan adalah Abu Jundi alias Abdul Karim di Sukoharjo. Sebelumnya, tiga orang terduga teroris tertangkap di Mojokerto. Yakni, Karto alias Amin alias Moch, Choirul Anam, dan Teguh alias Basuki.

Dari sembilan orang tersebut, pelaku utamanya adalah Asep, seorang pengajar pesantren Al Mubarok, Tasikmalaya dan Zaenal yang tercatat sebagai santri di pesantren yang sama. ”Kami menduga keduanya merupakan perakit bom,” tuturnya, kemarin (20/12).

Dari keterangan para terduga terungkap, mereka mengincar sejumlah target berlatar syiah untuk dibom. Sementara bahan material membuat bomnya disembunyikan oleh Abu Jundi yang tinggal di Sukoharjo. Sejak awal memang diketahui kelompok ini akan melakukan pengeboman, namun tidak diketahui targetnya. ”Begitu tertangkap dipastikan mereka ingin mengincar muslim syiah dengan melakukan pengeboman,” paparnya.

Setidaknya, ada tiga daerah kantong-kantong syiah yang akan disasar, seperti Pekalongan, Bandung dan Pekanbaru. Tentunya, dengan penangkapan ini diharapkan rencana pengeboman itu bisa gagal. ”Kami terus berusaha mengejar yang lainnya,” ujarnya.

Mengapa syiah yang menjadi sasaran? Dia menerangkan bahwa sebenarnya pola-pola menyerang syiah ini mirip dengan yang dilakukan ISIS. ISIS itu saat ini berupaya menyerang kelompok syiah di seluruh dunia. ”Kuat dugaan kelompok ini terinspirasi dengan ISIS. Makanya, mereka menargetkan syiah,” tuturnya.

Dia menuturkan bahwa untuk bom yang akan dibuat kelompok tersebut merupakan bom handphone. Makanya, sejumlah handphone dan bahan peledak juga ditemukan dalam penggerebekan dan penangkapan tersebut. ”Mereka akan beraksi, saat kita cegah,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan