Anis Targetkan Kampus Kelas Dunia

PALEMBANG – Profesor Dr Anis Saggaff MSCE terpilih menjadi Rektor Universitas Sriwijaya periode 2015-2019. Anis mengumpulkan suara terbanyak pada pemilihan langsung kemarin (29/6) yang diikuti tiga kandidat di Gedung Pascasarjana Unsri.

Prof Dr Anis Saggaf
KOER/PALEMBANG POS

TERBANYAK: Rektor Universitas Sriwijaya Prof Dr Anis Saggaf (kiri) diberi ucapan selamat oleh Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin usai terpilih dalam sidang terbuka kemarin (29/6).

Guru besar Fakultas Tenik Sipil ini mengumpulkan 89 suara disusul Prof Amzulian Rifai (Fakultas Hukum) dengan 32 suara, dan Prof Slamet Widodo (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) dengan 22 suara.

Sebanyak 93 anggota senat menyalurkan hak suara untuk menentukan calon pengganti Prof Badiah Farizade yang habis masa jabatannya. Kemudian 50 suara milik Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi yang diwakili Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Illah Sailah.

Proses pemungutan suara langsung merupakan tahapan terakhir dari lima tahap yang harus dilalui Prof Amzulian Rifai SH LL.M, PhD (Fakultas Hukum), Prof Dr Ir Anis Saggaf MSCE (Fakultas Teknik), Dr agr Ir Erizal Sodikin (Fakultas Pertanian), Prof Dr Slamet Widodo MS MM, (Fakultas ISIP), dan Prof Dr dr Yuwono M Biomed (Fakultas Kedokteran) selaku calon rektor.

Panitia sebelumnya menelurkan lima nama hingga tiga tahapan, kemudian mengerucut menjadi tiga nama setelah melalui tahapan penyampaian visi dan misi serta debat secara terbuka.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengharapkan rektor terpilih mampu membawa Unsri lebih baik di masa mendatang dalam mencapai target menjadi universitas berkelas dunia.

’’Bagi yang kalah, saya mengharapkan ’’legowo”, dan bagi yang terpilih bisa meningkatkan kerja sama dengan pemerintah provinsi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Sumatera Selatan,” kata Alex.

Sementara, Anis menargetkan pengembangan riset di kampus tersebut demi mewujudkan cita-cita universitas kelas dunia. Untuk itu, dirinya akan menggandeng senat, karena berkaitan dengan proposal kebutuhan dana riset yang meningkat secara signifikan. ’’Melalui pengembangan ini, diharapkan jumlah guru besar naik dua kali lipat,’’ ucapnya.

Jumlah guru besar ini sangat penting demi mewujudkan world class university. Apalagi Unsri masih membutuhkan cukup banyak guru besar untuk meraih status tersebut. Saat ini, Unsri hanya memiliki sepuluh persen dari total empat puluh dosen yang mengajar di situ. (net/vil)

Tinggalkan Balasan