Abai Seruan KA Melintas

[tie_list type=”minus”]Sosialisasi Keselamatan di Jalan[/tie_list]

KIARACONDONG – Masih banyak masyarakat yang tidak peduli keselamatannya di jalan raya. Hal itu tampak di perlintasan kereta api Stasiun Kiaracondong. Meski palang pintu kereta api telah tertutup, pengendara sepeda motor, bahkan angkutan kota kerap menerobos. Padahal, aksi itu dapat mencelakakan mereka selain juga membuang waktu karena menunggu perlintasan steril dari para penerobos.

Maka itu, Paguyuban Pencinta Kereta Api Wilayah Daop 2 Bandung melakukan sosialisasi akan pentingnya keselamatan bagi para pengguna jalan raya, terutamanya perlintasan rel KA, kemarin (27/9).

Koordinator aksi, Abdullah mengatakan, banyaknya pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan raya, khususnya di perlintasan KA, mengakibatkan ancaman sangat serius bagi mereka. Karena, sering kali para pengguna jalan tidak pernah mengiraukan seruan peringatan kereta bakal melintas.

’’Kurangnya kesadaran dari pengguna jalan bisa mengakibatkan bencana besar bagi dirinya dan pengendara lain, seperti beberapa kasus kecelakaan akibat menerobos lintasan saat kereta lewat,” katanya di lokasi.

Selain memberikan pengertian akan keselamatan di jalan raya, komunitas ini juga selalu menyerukan para pengendara agar selalu mengutamakan keselamatan, seperti menggunakan helm SNI bagi pesepeda motor dan sabuk pengaman bagi pengendara mobil.

’’Karena apabila semua sadar dan itu dilakukan, pasti dapat menekan angka kecelakaan di jalan raya,” ucap Abdullah.

Abdullah menerangkan, komunitas pecinta kereta api ini didirikan pada Juli 2009 lalu, adapun para anggotanya sendiri terdiri dari para pelajar, mahasiswa dan karyawan. Dengan memberikan sosialisasi keselamatan ini pada para pengguna jalan di lintasan kereta api, pihaknya berharap akan timbulnya kesadaran masyarakat.

’’Kegiatan ini merupakan agenda rutin kami setiap bulannya. Adapun untuk lokasinya kami lakukan di beberapa lintasan yang ada di Kota Bandung,” tegasnya.

Perlintasan KA Stasiun Kiaracondong selalu crowded, karena banyaknya pengguna jalan yang melintas, bahkan melawan arah. Walaupun palang sudah tertutup, pengendara tak sabaran dan selalu menerobos, bahkan angkot sering ngetem di tengah-tengah rel tersebut. (mg.dn/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan