2015, 145 Peristiwa Kebakaran

bandungekspres.co.id– Unit Pelayanan Teknis Dinas Pemadam Kebakaran Wilayah I Soreang mencatat 145 kejadian kebakaran selama 2015. Insiden itu mulai dari kebakaran alang-alang hingga kebakaran rumah tinggal dengan kerugian material mencapai ratusan hingga miliaran rupiah.

Kepala Dinas Perumahan, Tata Wilayah dan Kebersihan Kabupaten Bandung Erwin Rinaldi didampingi UPTD Damkar Wilayah I Soreang Hendi Kurniawan mengatakan, jumlah tersebut cukup banyak jika dibanding tahun sebelumnya. Khusus kejadian selama musim kemarau, Juni hingga September adalah yang paling besar.

’’Peristiwa kebakaran yang paling parah itu terjadi mulai Januari hingga Desember 2015 lalu. Jadi khusus selama musim kemarau tiba juga terjadi paling banyak kebakaran yakni kebakaran ilalang dan permukiman. Bahkan selama empat bulan terakhir yakni Juni sampai September, kejadian antara 15-22 kejadian. Itu kan selama di wilayah satu Soreang, belum lagi kejadian di wilayah dua dan tiga, yakni UPTD Ciparay dan Cicalengka,” tutur Erwin, kemarin.

Setiap insiden kebakaran besar, pihaknya selalu berkoordinasi dengan damkar yang ada di wilayah serta kota lainnya. Hal tersebut dilakukan seiring dengan adanya pencanangan kerja sama pencegahan dan penanggulangan bencana antar kepala daerah perbatasan. Untuk itu pihaknya selalu optimalkan kerja sama itu agar insiden kebakaran dapat ditanggulangi bersama.

’’Selama ini kita selalu kerahkan kekuatan kita kalau kebakaran besar. Misalnya kebakaran yang terjadi di Kecamatan Margaasih yang terbilang besar. Kami kerja sama dengan damkar di Kota Cimahi, KBB, juga Kota Bandung,” tambah Kepala UPTD Damkar Hendi.

Berdasrakan pengalaman, petugas pemadan kebakaran kerap kali kebingungan. Contohnya, saat terjadi kebakaran di Kampung Cimonce, Desa Sukajadi, Kecamatan Soreang. Lokasi tersebut sulit dijangkau tim, karena jalan pegunungan dan bukit terjal.

”Selama bertugas, kami tidak alami kesulitan berarti karena kami punya siasat memadamkan api. Demikian juga jika lokasi sulit dijangkau, kami pun tetap melakukannya dengan teliti dan seksama. Yang penting motto kami ”pantang kembali sebelum api padam”, dapat dijalankan dengan benar,” paparnya. (gun/vil)

Tinggalkan Balasan