Meskipun begitu, Yayat mengaku, memiliki kekhawatiran mati listrik saat pelaksanaan UN nanti. Untuk itu, pihaknya berencana akan menyewa genset untuk antisipasi jika listrik padam.
”Saat uji coba kemarin kebetulan hujan dan listrik sempat mati. Makanya untuk antisipasi, kami akan menyewa genset. Kami memiliki 100 unit komputer dari total 284 siswa yang ikut UN. Sehingga secara teknis, sebetulnya sudah sangat siap,” jelasnya.
Menurutnya, dalam pelaksnaan UN dengan menggunakan komputer ini memang lebih lama durasinya jika dibandingkan dengan UN sistem kertas. Akan tetapi, saat pengisiannya lebih cepat dengan menggunakan sistem komputer. ”Jadi Kalau menggunakan kertas kan harus membuat titik bulat yang rapi, itu kan memakan waktu,” tandasnya. (gat/fik)
