4 Desa Rawan Serangan Nyamuk DBD

Warga Dihimbau Lakukan 4M

NGAMPRAH – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyatakan, ada empat desa yang m rawan terjangkit kasus demam berdarah dengue (DBD). Yakni, Desa Mekarmukti Cihampelas, Desa Cintakarya Cililin, Desa Cipatat, dan Desa Citatah.

Kepala Dinas Kesehatan KBB Pupu Sari Rohayati menyatakan, tiga tahun terakhir, empat desa tersebut merupakan paling rawan terjangkitnya kasus DBD dibandingkan dengan desa lainnya. Pihaknya selalu memberikan imbauan kepada masyarakat setempat agar memperhatikan 4M mulai dari menutup, menguras, mengubur serta memantau. ”Dengan cara tersebut tidak akan ada lagi muncul nyamuk yang membahayakan masyarakat,” ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya, kemarin (2/2).

Pupu menambahkan, pihaknya sudah memberikan surat edaran terkait bahaya penyakit DBD. Masyarakat juga diminta agar lebih waspada jika mengetahui di wilayahnya banyak yang terkena deman panas akibat gigitan nyamuk DBD. ”Kami sudah mengirim surat edaran sebagai bentuk pencegahan agar masyarakat lebih waspada. Kita juga selalu melakukan pengasapan alias fogging sebagai langkah untuk memberantas nyamuk DBD,” ujarnya.

Jika melihat kasus DBD, kata dia, terhitung sepanjang tahun 2013 lalu sudah ada 1.441 kasus DBD serta dua orang di antaranya meninggal dunia yakni di Cihampelas, Ngamprah dan Padalarang. Sementara, untuk tahun 2014, sudah ada 890 kasus DBD dan lima orang dinyatakan meninggal dunia. ”Sebanyak tiga orang merupakan warga Batujajar, satu orang Lembang, dan satu orang warga Cimareme yang korban meninggal,” ungkapnya.

Menurut Pupu, kasus DBD tersebut kembali lagi pada pola hidup dalam menjaga lingkungan yang harus lebih bersih dan juga memperhatikan lingkungan sekitar, terutama di beberapa genangan air yang berpotensi terjadinya peneluran nyamuk. ”Nyamuk DBD justru bertelur di tempat yang banyak tergenang air seperti di sebuah kaleng yang ada airnya tanpa ditutup, di lingkungan tanah yang genangan airnya banyak dan beberapa tempat lainnya,” paparnya.

Untuk itu, kata Pupu, bila ada warga yang terkena DBD, diharapkan agar langsung memeriksa ke puskesmas terdekat agar langsung mendapatkan penanganan yang lebih cepat. ”Bila terjadi demam dan panas apalagi kalau di kampung tersebut banyak yang terkena demam dan panas, langsung saja datang ke puskesmas untuk diperiksa. Karena banyak juga masyarakat yang tidak tahu dan tidak melakukan pemeriksaan sehingga tidak tertolong nyawanya,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan