Logika Marah

Alberta Claudia Undarsa (kiri), Tara de Thouars, dan Tio Rosaline (bawah) Saya tidak mau jadi pembicara di Zoom hari Minggu

Boogaloo Kecil

Menunggangi demo juga terjadi di Amerika. Penunggang itu pun ditangkap. Tiga orang. Kulit putih semua. Tiga hari lalu. Mereka dari

Autis

“Saya tidak bisa bernafas!” Teriakan George Floyd di Minnneapolis itu tidak bisa diucapkan Iyad Halak di Israel. Iyad ketakutan luar

Keluarga Besar

Panji bersama DI’s Way saat masih menjadi sesuatu dulu. Ia meninggal bukan karena Covid. Tapi jenazahnya tidak bisa diambil dari

Setan Sembunyi

Surabaya tidak lagi hanya merah. Tapi merah kehitaman. Pertanda wabah Covid-19 kian mengkhawatirkan. Apalagi ada berita medsos yang agak ngawur

Luka Lama

Semua bisa merasakan: betapa irinya Trump. Iri kepada Putin. Iri kepada Xi Jinping. Iri pada kekuasaan mereka berdua. Yang tidak

Rumah Ghozi

“Ini pasti Ghozi,” kata saya dalam hati. “Ting… ting..”, berbunyi lagi ponsel saya setengah tidak terdengar. Saya pun menatap jam

Siap Panas

RISIKO terburuk sudah disiapkan. Keputusan hidup-mati sudah diambil: dengan hanya satu suara yang tidak setuju dan enam suara absen. Selebihnya,

PSBB THH

DIPERPANJANG? Atau tidak? Masyarakat terbelah. Di semua negara. Ada yang belah bambu. Ada yang belah ketupat. Yang menginginkan PSBB diperpanjang

Sidang DPR

BEGITU banyak perkembangan penting hari ini. Nasib Sabrina Meng diputuskan hari ini. Oleh pengadilan di Vancouver, Kanada. Perdana Menteri Israel,

100.000

MENYALAHKAN gubernur sudah. Menyalahkan ilmuwan medis sudah. Menyalahkan Tiongkok sudah. Pun menyalahkan pendahulunya, Barack Obama. Tapi yang meninggal akibat Covid

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.