Upnormal Tambah Estetika Ruangan

BANDUNG – Nilai estetika Upnomal bertambah setelah bersanding dengan Interlook. Kini ruangan Cafe Coffee termashur itu tampak lebih indah dan bercorak khas yang membedakan dengan Cafe Coffee lainnya.

Perbedaan itu tentu saja hanya dapat dirasakan ketika mengunjungi Upnormal dan melihat sensasi ruangan tersebut. Ternyata interior yang terpasang mengandung filosofis cukup mendalam, di antaranya menggambarkan proses begitu panjang demi mencampai keberhasilan.

Founder Upnormal, Sarita Sutedja mengungkapkan kolaborasi ini bukan sesuatu yang direncanakan, tanpa perencanaan dan tanpa berpikir panjang dengan melihat keseriusan pihak Interlook yang ingin maju bersama. Sehingga pihaknya tanpa ragu menerima tawaran Interlook.

”Kita melihat dari interlook ketika memberikan output ini sangat serius sampai bertanya kepada konsumen dan brand konsultan, menanyakan bagaimana menanyamakan perasaan dengan pesanannya,” katanya di Pabrik Kopi Upnormal Coffee Roasters, Jalan Cihampelas No. 96, Bandung, Senin (20/01).

Dia menilai, antara Upnormal dan Interlook memiliki kesamaan yang dapat dijadikan alasan dari kolaborasi tersebut. Adapun nilai kesamaan tersebut adalah kesamaan misi, kedua founder asli Bandung sehingga memiliki kesamaan selera, dan keseriusan Interlook.

”Kita ingin memberikan benefit besar bagi konsumen, kita tau sekarang zamannya kolabarasi, kolab itu sebuah trend, era komptesi itu sudah lewat,” tandasnya.

Sementara itu, Founder dan CEO Interlook Wandy Rustandi menambahkan penyampain interior ini lebih casual hal itu sangat sesuai dengan perkembangan zaman saar ini, maka interior sekarang harus menyesuaikan zaman, Dia mencontohman ketika orang atau karyawan kantoran ingin berdiskusi atau rapat suasana nya tidak terlalu formal, kendati begitu filosofinya tidak dihilangkan.

”Kita ingin memberikan kebahagian dan kepuasaan, kalau upnormal memberikan kepuasaan lewat makanan kalau Interlook melalui estetika,” terangnya.

Adapun tantangan kedepan bagi Interlook sendiri ialah ketika makan, sekarang millenial itu menginginkan hal yang lain terutama kenyamanan.

”Faktor makan sudah pasti ada, hal poin utama di saat sekarang era millenial, orang tidak mementingkan makanan saja, orang sekarang bisa menuntut sisi lain, orang tertarik, bisa diskusi dan rapat ada estetika kenyamanan, nah bagaimana kita akan mengupayakan bagaimana caranya suasana nyaman untuk makan,” sambungnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan