Program Chikenisasi Berhasil

BANDUNG – Program Chickenisasi saat ini sudah berjalan selam hampir tiga bulan. Anak ayam yang sebelumnya dibagikan kepada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 54 Kota Bandung tersebut kini sudah tumbuh besar.

”Sekarang kita coba evaluasi dengan melihat ke lapangan ternyata Alhamdulillah hasilnya cukup menggembirakan,” kata Wali Kota Bandung Oded M. Danial, di Halaman SMP Chickenisasi Menurut Oded, keberhasilan tersebut dapat dilihat dari bagaimana siswi selama memelihara anak ayam. Tidak hanya itu, ternyata perkembangan mental dan karakter anak pun tumbuh.

”Pertama dari sisi perkembangan siswa saat mengurus anak ayam. Testimoni anak-anak juga luar biasa. Setelah mereka mengurus anak ayam, muncul inovasi-inovasinya, seperti membuat kandang bagaimana, juga kolaborasinya antara mereka dengan teman-temannya jadi dekat dan akrab, itu bagus sekali,” ujar Oded.

Dia mengaku, setelah mereka belajar mengurus anak ayam, karakter siswa pun jadi lembut. Bahkan penggunaan gadget pun berkurang.

”Sebagian siswa ada yang mengaku setelah mengurus anak ayam ini ternyata mereka juga agak lupa pada gadget,” ucapnya.

Tidak hanya berdampak positif pada karakter, lanjutnya, ternyata target ternak ayam untuk mengurangi ketergantungan gawai dinilai berhasil.

”Kalau pun ada (yang menggunakan gadget) mereka hanya memanfaatkan IT nya. Mereka gunakan untuk hal yang positif seperti membuat video. Itu luar biasa. Mudah-mudahan apa yang Mang Oded inginkan dari pendidikan karakter memberikan anak ayam kepada siswa ini ternyata sudah terpenuhi,” bebernya.

Kendati dinilai berhasil, namun belum terpikir oleh Oded ayam-ayam yang sudah siap panen tersebut akan dikemanakan.

”Siswa juga menyangi anak ayam itu, dan ada juga mau dibeli oleh para guru setempat,” katanya.

Meski demikan, program Chickenisasi yang dilakukannya akan tetap dilanjutkan. Sementara untuk pembagiannya akan diberikan pada siswa yang sebelumya belum mendapatkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Gin Gin Ginanjar menambahkan, saat ini seluruh anak ayam tersebut sudah masuk tiga bulan yang berarti sudah memasuki usia produksi.

Meski saat pemeliharaan ada anak ayam yang mati, namun Gin Gin menilai hal tersebut masih wajar karena persentasenya sedikit.

Tinggalkan Balasan