Pemprov Pilih Impor Tingkat Regional

BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan mengantisipasi ketergantungan impor-impor pada negara China dan mencari impor dari regional.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, hal tersebut berdasarkan proyeksi Bank Indonesia (BI) yang sedang menghitung antisipasi ekonomi secara umum di Jabar sedang menurun ditambah dampak dari virus corona.

“Kita geser mencari impor regional, karena impor regional selama ini belum maksimal. Mending impor dari Sulawesi, Jatim dan Sumatera,” kata pria yang akrab disapa Emil ini, di Bandung, Senin (17/2).

Menurutnya, ada 5 komoditas termasuk bawang putih yang relatif lebih baik proses penjagaan harganya. Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengupayakan sehingga Jabar bisa bertahan terhadap guncangan-guncangan ekonomi dunia dan krisis kesehatan.

“Kita akan menguatkan ekonomi regional. Telor, daging sapi, bawang putih, beras, minyak goreng, gula pasir,” ungkapnya.

Secara umum, lanjut Emil, ekonomi di Jabar menurun walaupun masih di atas rata-rata nasional yakni 5.09%, sementara nasional diangka 5.04% .

Namun, 3 indeks bagus salah satunya kemiskinan turun, dari tahun 2018 sebanyak 7.25% dan 2019 menurun menjadi 6.82% daya beli naik.

Terkait dengan ekonomi pariwisata, dia menyebut, virus corona dan wisatawan Tiongkok tidak berpengaruh banyak ke sektor ekonomi. Karena, mayoritas wisatawan berasal dari regional, Malaysia, Singapura serta Timur Tengah.

“Kunjungan pariwisata 92% ini regional dan mayoritas kita dari 3 negara yaitu Malaysia, Singapura dan Timur Tengah, maka untuk Jawa Barat pengaruh virus corona dan wisatawan Tiongkok tidak banyak pengaruh,” pungkasnya. (mg1/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan