Oded Pastikan Tak Batasi Isi Khotbah

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung mengutarakan pengaturan teks khotbah salat Jumat. Alasan pengaturan teks khotbah dilakukan dalam upaya menangkal paham radikalisme di Kota Bandung.

Kepala Kemenag Kota Bandung, Yusuf Umar mengaku, pengaturan tersebut mengadopsi kebijakan di Pemerintahan Abu Dhabi, dimana masjid-masjid di sana berkhotbah sesuai dengan teks yang disediakan pemerintah.

”Ini hasil studi banding pak Menteri Agama di Abu Dhabi, nah itu coba bisa nggak dikondisikan di daerah,” ujar Yusuf, belum lama ini.

Menurutnya, saat ini radikalisme dinilai sudah di taraf akut, sehingga harus ada langkah pencegahan. Salah satunya dengan cara pengaturan teks khotbah.

”Kami khawatir radikalisme kian memecah persatuan kesatuan bangsa,” ujarnya.

”Ini baru bersifat wacana. Kami masih akan menemui Wali Kota Bandung untuk membahas soal wacana itu. Kami juga akan kordinasi dengan MUI dan tokoh ormas. Kalau disetujui yah kita tindaklanjuti untuk menyusun naskah,” imbuhnya.

Dia menuturkan, dalam pelaksanaannya nanti, Kemenag akan menyusun naskah khotbah tersebut. Naskah akan berisi seputar nasionalisme, kecintaan terhadap NKRI dan tidak berkaitan dengan radikalisme.

”Jadi nanti teknisnya dari Kementerian Agama menyiapkan (teks khotbah), yang nyusun orang-orang Kemenag, tapi dieditnya nanti sama MUI,” pungkasnya.(mg2/ziz)

Tinggalkan Balasan