Mengembalikan Mental Juara Persib 

PERSIB Bandung yang dikenal publik merupakan klub raksasa yang selalu haus akan juara. Didirikan pada 14 Maret 1933, tim Maung Bandung itu telah mengoleksi enam kali juara sejak 1937-1995 (era perserikatan hingga Liga Indonesia terbentuk 1994). Pada musim 2019 lalu, skuat Maung Bandung hanya mampu bertengger di posisi enam klasemen Liga 1.

Sempat terseok-seok di awal musim 2019, hingga membuat ribuan Bobotoh dan Viking Persib meneriakkan Rene Albert agar mundur dari kursi pelatih usai digulung Perebaya Surabaya 4-0 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Jumat (5/7/2019).

Namun kita tahu, Rene Albert bukanlah mental pelatih yang mudah menyerah. Tak akan tinggal diam berkat kerja keras dan kecerdikannya dalam meracik pola permainan anak asuhnya, Albert berhasil memulihkan kondisi Persib dengan spektakuler di akhir musim. Sungguh suatu pencapaian yang luas biasa dengan mengembalikan kepercayaan Bobotoh untuk menikmati pertandingan tim kebanggaannya.
Untuk musim 2020, tak tanggung-tanggung Persib dengan pedenya (percaya diri, red) memasang target finish di posisi puncak klasemen Liga musim 2020. Mampukah Persib mencapai target tersebut? Jika dilihat dari materi pemain musim 2019 lalu, secara realistis pencapain tim Persib masih di bawah Bali United, Persebaya Surabaya dan Madura United. Namun, dengan memiliki mental pelatih handal, Robert Rene Albert, Persib mampu mengimbangi permainan lawan tim-tim itu. Untuk menyongsong musim depan, Persib akan lebih siap menghadapi kompetisi Liga 1 dengan materi pemain yang lebih komplet dari musim sebelumnya, sehingga akan lebih mudah untuk mencapai target tersebut.

Persib dalam bursa transfer pemain di musim ini cukup aktif meski bergerak agak lambat. Terbukti, untuk menambah amunisi tim, secara resmi sudah empat pemain anyar yang berhasil didatangkan Persib. Mereka adalah Victor Igbonefo asal Nigeria sebagai bek naturalisasi, eks pemain Persiba Balikpapan, Beni Oktovianto gelandang serang, serta duo penyerang asal Brazil Wender Luiz dan Joel Vinicius sebagai juru kedor di lini depan. Kedatangan empat pemain baru ini diyakini akan lebih mudah meraih puncak klasemen.

Apalagi ditopang dengan manajemen profesional, yang soal urusan perekrutan pemain baru diserahkan sepenuhnya kepada pelatih sebagai juru taktik. Sekarang, tergantung bagaimana pelatih Albert memainkan perannya secara optimal. Gaya pelatih Albert dalam mengatur tempo permainan diharapkan selalu offensive namun diimbangi dengan defensive yang tangguh. Yang perlu diperhatikan juga adalah lini belakang pemain. Guna menghindari bola-bola blunder di area kotak penalti, pelatih Albert diharapkan mampu memberikan arahan dan penenakan kepada anak asuhnya agar tidak sering melakukan back pass.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan