Klopp: Scudetto Milik Lazio, Bukan Juventus

JAKARTA – Pelatih Liverpool Jurgen Klopp secara gamblang mengungkapkan tim mana memenangkan Serie A. Untuk perkara scudetto, juru taktik asal Jerman itu lebih memilih Lazio ketimbang pemuncak klasemen, Juventus.

”Di Liverpool, saya menjadi orang pertama yang bersorak dahulu untuk Lazio meraih scudetto-nya,” kata Klopp dilansir dari Liverpool Echo, kemarin.

Senin, (17/2) kemarin, Lazio memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka di Serie A setelah menyudahi perlawanan sang tamu Inter Milian dengan skor 1-2 dalam laga yang berlangsung di Stadion Olimpico, Roma. Ya, 17 kemenangan ini menjadi poin ganda bagi skuad besutan Simione Inzagi. Pertama mematahkan dominasi Inter Milan, hingga turun ke peringkat ketiga perburuan skudeto Seri A.

Dari wawancaranya bersama Rai Sports, Manajer The Reds memberi tahu bahwa dirinya telah membagi tips bagaimana tim asuhan Lazio Simone Inzaghi untuk mengakhiri 20 tahun penantian mereka meraih gelar liga. Salah satunya mendatangkan Lucas Leiva ke Olimpico.

Sejak awal, Klopp memang berniat melihat Lucas Leiva mengangkat Scudetto. ”Kami punya mantan pemain Liverpool dalam perburuan gelar, yaitu Lucas Leiva. Ciro Immobile juga salah satu pemain saya di Borussia Dortmund,” ujarnya.

Dalam laga kontra Inter, Ciro Immobile berhasil menjadi eksekutor penalti di meni ke-50. Kedudukan 1-1 pun makin membuat pertandingan lebih menarik. Hingga akhirnya di menit 69, pundi gol elang ibu kota bertambah. Adalah Sergej Milinkovic-Savic yang menjadi pahlawan kemenangan bagi Lazio.

”Saya minta maaf untuk Maurizio Sarri (pelatih Juventus) dan Antonio Conte (pelatih Inter), tapi saya pikir Lazio akan menjadi kejutan besar. Mereka mengalami musim yang luar biasa,” ujarnya.

Kemenangan kemarin menderek posisi Lazio hanya berjara satu poin dari pemimpin liga Juventus. ”Saya mencetak gol, tetapi seluruh tim mendapatkan kemenangan ini. Memang benar apa yang kami katakan beberapa hari yang lalu, kami adalah keluarga dan kami ingin terus seperti ini,” kata Milinkovic-Savic kepada Sky Sport Italia.

”Sayangnya, Inter tidak memainkan babak pertama dengan hebat. Setelah ketinggalan 1-0, kami ke ruang ganti dan dari sana kami anggap bahwa seolah-olah itu adalah 0-0,” pungkasnya.(fin/tgr/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan