JK Dianugerahi Gelar Doktor oleh Kampus ITB

BANDUNG –  Mantan Wakil presiden Jusuf Kala mendapat anugerah Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari perguruan tinggi Institute Teknologi Bandung (ITB). Penganugerahan diberikan karena Jusuf Kalla mampu melahirkan sejumlah inovasi manakala menjadi wakil presiden.

atas penganugrahan tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sejak zaman Jusuf Kala menjadi Wapres, ia telah berhasil membuat program konversi minyak tanah ke dalam gas. Selain itu, program lainnya yang digagas adalah bantuan langsung tunai dan pembangunan Bandara Hasanuddin.

‘’Itu semunya inovasi pak Jusuf Kalla ketika menjabat Wapres dulu,’’kata pria yang akrab disapa Emil ketika ditemui usai pemberian anugrah kehormatan di Kampus ITB Jalan Ganesha, kemarin, Senin, (13/1).

Dia mengatakan, Jusuf Kalla adalah teladan, beliau pebisnis, politisi, birokrat, melahirkan perubahan luar biasa. Paling populer mengonversi minyak tanah menjadi gas (LPG), itu terbaik di dunia. Hanya 3 tahun mengalihkan energi yang mahal menjadi yang lebih murah.

Teori beliau dalam mengefisienkan proses menjadi lebih cepat, lebih murah itu tidak sesederhana dalam praktiknya. Tapi beliau bisa mempraktikkan membangun bandara dengan lebih murah, membangun pembangkit listrik, semua adalah keputusan politik yang datang dari proses engineering.

“Para pemimpin muda patut mengikuti jejak beliau, mengedepankan kesejahteraan bangsa dengan ilmu sains,” imbuhnya.

Gelar Doktor Kehormatan yang diterima Jusuf Kalla tercantum dalam SK Senat Akademik ITB nomor 43/SK/K01-SA/2003. Jusuf Kalla mendapat gelar Doktor Kehormatan dalam bidang produktivitas.

Dalam orasi ilmiahnya, Jusuf Kalla memaparkan sejumlah kunci dalam berinovasi. Pertama adalah keberanian dan ketegasan untuk memulai dan mengambil risiko. Kedua, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ketiga, manajemen dan akumulasi pengetahuan. Kemudian, peran entrepreneur dan peranan perguruan tinggi. Terakhir adalah wisdom.

“Sungguh suatu kehormatan bagi saya, untuk menjadi penerima Doktor Honoris Causa dari institusi penting, seperti ITB. Izinkan saya, pada kesempatan ini, mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang tinggi, khususnya kepada civitas akademika ITB,” katanya.

“Saya berdiri di sini bukanlah sebagai seorang akademisi yang mengupas teori, tetapi untuk berbagi pengalaman saya yang selama lebih dari 50 tahun di dunia bisnis, politik dan pemerintahan,” tambahnya.  (mg1/yan).

Tinggalkan Balasan