BI Selektif Soal Perdagangan dan Masuknya Investasi China

BANDUNG– Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, mewabahnya virus corona di Asia bisa berdampak pada sektor saham dan keuangan di Indonesia.

“Sektor keuangan kemarin sudah lihat kita kena. Dalam artian, China sahamnya anjlok, kita sempet juga kena sampai 2 persen kita turun,” kata Destry belum lama ini di Bandung.

Menurutnya, dalam sektor keuangan hal tersebut biasanya terjadi untuk sementara. Untuk itu, pihaknya akan terus memantau secara struktural dan fundamental, apakah terjadi perubahan ekonomi. 

“Sejauh ini karena mereka melihat tidak ada suatu perubahan berarti. Ya memang kita semua masih dalam proses memantau bagaimana impact-nya. Tapi sejauh ini kita melihat Indonesia tidak termasuk negara yang ter-impact secara signifikan,” katanya.

Destry menjelaskan, saat ini masalah keuangan sudah lebih baik. Setidaknya saat ini nilah tukar rupiah sudah kembali pada level Rp 13.600 per dolar AS. Pasar Indonesia pun sudah begitu membaik dari sisi nominal.

“Nah sekarang yang tinggal kita perhatikan adalah bagaimana itu dampaknya ke sektor riil. Sektor riil itu kita lihat chanel-nya. Pertama, masuk dari pariwisata, tentunya ini akan mengurangi turis-turis dari Tiongkok masuk-keluar,” jelasnya.

Kendati demikian, Destry menegaskan Indonesia harus tetap mewaspadai dampak corono tersebut. Namun untungnya, menurut Destry, Indonesia tidak hanya bergantung pada satu negara dalam melakukan aktivitas ekspor-impor.

“Tidak ada satu negara yang sangat dominan. Misalnya, impor atau investasi kita sangat bergantung dari salah satu negara tetangga, tapi kita tidak, termasuk negara tujuan ekspor kita,” tegasnya.

Tidak hanya itu, pihaknya akan membatasi turis Warga Negara Asing (WNA) asal China untuk masuk atau keluar dari Indonesia.

Berdasalkan hasil kajian BI, pihaknya akan melakukan pemilahan perdagangan maupun investasi yang datang dari negeri Tiongkok untuk mengetahui dampak penyebaran virus corona.

“Kita mesti pilah-pilah lagi berapa yang dari Tiongkok. Jadi ini kajian itu tidak serta-merta sesaat, tapi paling tidak dari parameter-parameter kita bisa melihat ke dalaman dari impact virus corona ini,” tandasnya. (mg1/drx)

Tinggalkan Balasan