Waspadai Segala Ancaman Penghambat Pelaksanaan Pemilu

CIMAHI – Demi kelancaran pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang tinggal dua hari, dan agar mendapat pemimpin terbaik bangsa. Tokoh dan masyarakat lintas agama Kota Cimahi meng­gelar doa bersama.

Acara doa bersama dilaks­anakan pada Minggu (14/4) tersebut dilakukan di Pen­dopo Dewan Perwakilan Ra­kyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Kar­mita Kota Cimahi.

Acara yang dirangkaikan dengan apel bersama persia­pan pengamanan pemilu serentak itu tampak hadir pula Jajaran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Cimahi sebagai perwa­kilan pemeluk agama. Doa bersama dipimpin oleh KH Hafidz Sayuti.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Cimahi Ajay Mu­hamad Priatna mengatakan, doa bersama menjadi bentuk sinergitas kesatuan umat bera­gama untuk mendoakan kesuksesan Pemilu 2019 di­tengah maraknya isu perpe­cahan jelang pencoblosan.

”Doa lintas agama menunjuk­kan kebersamaan kebhine­kaan serta menjaga persa­tuan kesatuan demi terwu­judnya antarsesama dan antar agama,” kata Ajay, usai acara.

Menurutnya, semua tokoh lintas agama menyatakan sikap yang sama untuk men­jaga pesta demokrasi agar berjalan sesuai dengan hara­pan.

”Kita semua memohon ke­pada Allah SWT agar pesta demokrasi berjalan aman dan damai,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu pula, atas nama pemerintah Ajay mengucapkan terimakasih kepada TNI-Polri yang selalu siap menjaga pesta demo­krasi agar berjalan lancar. Tak lupa Ajay juga mengucapkan terimakasih juga kepada KPU dan Bawaslu selaku penyel­enggara pemilu dengan per­siapannya hingga berlangsung sukses.

”Semua pihak yang terlibat berupaya optimal agar pelaks­anaan Pemilu Serentak bisa sukses, kita jaga bersama,” tandasnya.

Ditempat yang sama Koman­dan Kodim 0609 Kabupaten Bandung Letkol Ard.Teguh Waluyo menegaskan, pihaknya siap membantu Polri untuk mengamankan jalannya Pe­milu.

Teguh menyebutkan, ada sebanyak 1.200 anggota Kodim yang siap mengamankan Pe­milu, dimana 400 diantaranya akan diperbantukan mem­backup wilayah Cimahi.

”Sejak beberapa hari lalu personil mulai turun bersama Polri memantau lapangan dan menjaga keamanan bersama,” ucapnya.

Teguh menuturkan, bebe­rapa titik yang harus diwas­padai karena dikhawatirkan rawan konflik adalah wilayah-wilayah perbatasan, seperti Leuwigajah, Baros dan Cipa­geran. Tidak hanya konflik, lanjutnya, petugas keamanan juga harus mewaspadai po­tensi bencana alam.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan