Wakil Ketua MPR RI Ajak Kader Ansor Jadi Agen Penguatan Empat Pilar Kebangsaan

PACET – Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, mengimbau kepada Gerakan Pemuda Ansor untuk melakukan pemberdayaan masyarakat. Sehingga  mengajak para kader Ansor di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung untuk menjadi agen penguatan empat pilar kebangsaan.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Konferensi Cabang V Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bandung di Pondok Pesantren Al Istiqomah desa Maruyung kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Sabtu (14/12).

“Gerakan Pemuda Ansor harus turun ke bawah melakukan penguatan di bidang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, karena nilai-nilai Pancasila sudah mulai ada pergeseran. Sudah saatnya Gerakan Pemuda Ansor turun membangun jaringan untuk penguatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Jazilul saat di wawancara.

Menurutnya, Ansor selama ini didirikan dengan tujuan menjadi kader bangsa dan agama. Sehingga, kata Jazilul, selaras dengan apa yang menjadi kegiatan konsen dari MPR hari ini, karena, saat ini Indonesia diterpa berbagai Isu, yakni terkait dengan tindakan-tindakan kekerasan dan pikiran-pikiran yang keras kepada negara.

“Saya tidak mengatakan ekstrimisme atau radikalisme, tetapi pikiran-pikiran yang menjelek-jelekan negara yang menghina negara, termasuk menghina sesama umat Islam, menghina kelompok lain dan merasa dirinya paling benar, hal itu harus diantisipasi oleh negara secara baik bersama Ansor dan MPR,” katanya.

Saat dikonfirmasi terkait Presiden 3 Periode, Dia menegaskan, bahwa hal itu tidak mempunyai basis argumentasi atau rasionalitas yang kuat, tetapi MPR akan mendengarkan itu apabila nanti ada kelompok masyarakat atau fraksi yang mengusulkan.

“Itu ide sambilalu, tidak akan ada gerakan, itu pasti tertolak dengan sendirinya dan tertolak dengan akal sehat itu,” tegasnya.

Menurutnya, kedudukan Presiden yang ideal di berikan 2 periode, tapi kalau diberikan kesempatan lagi, katanya, tidak akan ideal. “Saya pikir tidak ada nilai ujian untuk para kader, apalagi kalau satu periode 5 tahun, saya pikir idealnya dua kali, nanti kalau masyarakat tidak setuju kan pasti di periode kedua ada panismen,” jelasnya.

Sementara itu, di lokasi yang sama, Cucun Ahmad Syamsurijal ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Republik Indonesia menyampaikan bahwa Ansor harus lebih sabar menyikapi gerakan maupun ideologi yang mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tinggalkan Balasan