Usup Tewas Didor Polisi

CIMAHI – Jajaran Satreskrim Polres Cimahi meringkus tu­juh orang komplotan spesia­lis pencurian kendaraan roda dua dan kendaraan roda em­pat. Dari ketujuh tersangka tersebut, tiga diantaranya harus dihadiahi timah panas. Bahkan dari ketiga tersangka satu harus meregang nyawa.

Dari ketujuh komplotan spesialis pencurian pembe­ratan (Curat) tersebut adalah seorang bernama, Rini Ira­wati. Perempuan tersebut merupakan istri dari tersang­ka, Cacang. Selama beraksi Rini terlibat 16 kali, dari 60 aksi yang dilakukan komplo­tan tersebut.

Ia bergabung bersama enam penjahat lainnya yang bernama, Dudduy, Arif Rah­man Hakim, Rey Sanjaya, Uli dan Usup. Dalam setiap aksinya, ia berperan menga­wasi dan mengalihkan per­hatian warga.

Kapolres Cimahi, AKBP Rusdy Pramana Suryanagara mengungkapkan, Komplotan spesialis pencurian kendar­aan bermotor roda dua dan roda empat itu diamankan jajaran Satreskrim Polres Ci­mahi, pekan lalu di wilayah Bandung Barat, Subang dan Cianjur. Dari 16 tempat keja­dian di wilayah hukum Polres Cimahi, komplotan itu ber­hasil mencuri enam unit mo­bil dan empat motor.

”Komplotan ini spesialis di kawasan perumahan. Kalau pemilik rumah lengah, pela­ku langsung melancarkan aksinya,” kata Rusdy, usai gelar perkara, di Mapolres Cimahi, Jalan Amir Mahmud, Selasa (5/3).

Menurut Rusdy, komplotan tersebut sebelumnya berha­sil melakukan aksinya dibe­berapa Tempat Kejadian Perkara (TKP) salah satunya di Kampung Cijamil, RT 05 RW 07, Desa Ngamprah, Ke­camatan Ngamprah dan Jalan Kolonel Masturi, RT 03 RW 02 Desa Jambu Dipa, Keca­matan Cisarua, Bandung Ba­rat. Dari beberapa kejadian itu, lanjutnya, Rini berperan sebagai pengintai dan pen­galihan suasana di lokasi ke­jadian.

”Rini ini mengalihkan per­hatian warga dengan cara mengajak ngobrol warga se­kitar. Contoh obrolannya, dengan berpura-pura me­nanyakan alamat. Komplotan ini beraksinya malam hari. Selain roda dua dan roda em­pat, handphone pun diambil,” ujarnya.

Rusdy mengatakan, karena saat akan diamankan para tersangka mencoba melawan, maka dengan terpaksa petu­gas harus melakukan tidakan dengan terukur. Namun ka­rena tersangka bernama Usup banyak mengeluarkan darah, akhirnya ia meregang nyawa saat sedang mehnjalani pen­gobatan di rumah sakit.

Tinggalkan Balasan