Upaya Bangun Kesadaran Umat, Program Sejuta Muzaki Kembali Digaungkan

SOREANG – Pemerintah Ka­bupaten (Pemkab) Bandung kembali menggaungkan pro­gram sejuta muzaki, sebagai potensi untuk kemaslahatan umat.

Program yang sudah berja­lan selama dua tahun itu, bertujuan membangun eko­nomi umat di Kabupaten Bandung. Selain itu juga dila­kukan sebagai upaya mengen­taskan masalah kemiskinan dan pendidikan umat, secara mandiri dan swadaya.

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengatakan, di ne­gara manapun kemiskinan itu ada dan memang tidak bisa dihindari. Namun de­mikian harus ada inovasi untuk mengatasinya.

BUKA BERSAMA:
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser saat kegiatan buka bersama dengan anak yatim dalam rangkaian Safari Ramadan.

”Kemiskinan memang tidak bisa dihindari, tapi dengan Program Sejuta Muzaki ini mungkin menjadi salah satu terobosan, yang diharapkan dapat memutuskan mata ran­tai kemiskinan,” ungkap Bu­pati Dadang Naser di kedia­mannya, Kamis (16/5).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase kemiskinan di Kabupaten Bandung berada di angka 6,61per­sen. BPS juga mencatat, 96 per­sen masyarakat Kabupaten Bandung memeluk agama Islam. Menurut bupati, hal itu meru­pakan potensi yang sangat besar, terlebih lagi masalah kemiskinan bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja.

”Angka kemiskinan 6,61 persen dari 3,7 juta, masih di bawah rata-rata Jawa Barat dan nasional. Namun de­mikian, ini berarti kelompok menengah ke atasnya masih jauh lebih besar. Jika perhatian mereka ter­hadap kaum duafa ini juga besar, baik dari zakat, infaq dan sho­daqohnya, ini bisa menjadi salah satu solusi masalah ke­miskinan,” imbuhnya.

Selama ini, lanjutnya, dana keagamaan dilaksanakan dari APBD dan CSR (Coor­porate Sosial Responsibility). Dana yang terkumpul dalam program tersebut akan di­gunakan untuk mendanai kegiatan-kegiatan keaga­maan dan sosial masyarakat.

Ditinjau dari aspek ekonomis, potensi zakat di Kabupaten Bandung diibaratkan Dadang sebagai ‘raksasa yang sedang tidur’. Bila raksasa ini dibangun­kan, tentu akan jadi potensi luar biasa bagi peningkatan kesejahteraan umat.

”Sasaran dari program ini ada­lah para muzaki yang ada di lingkungan perkantoran, seko­lah/madrasah, organisasi, pa­guyuban, pengusaha, pertanian serta profesi lainnya. Ini akan cepat terwujud jika wadah penyalurannya mudah ditemui. Salah satunya yaitu di Gedung Baznas (Badan Amil Zakat Na­sional) Center, yang sudah di­resmikan tahun lalu,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan